Minggu, 07 July 2019 06:26 UTC
INOVATOR. Tiga pelajar NSA menunjukkan briket dari sampah makanan hasil penelitian selama satu tahun. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Surabaya – Tiga siswa SMA National Star Academy (NSA) Surabaya menciptakan inovasi dengan manfaatkan sampah organik menjadi briket arang untuk dimanfatkan masyarakat.
Salah satu tim innovator Caroline Angela menyampaikan inovasi ini terinspirasi dari banyaknya sisa makanan yang menjadi sampah. Dia memikirkan sisa makanan yang terbuang seharusnya bisa diolah menjadi bahan yang bermanfaat.
“Ide itu muncul ketika kami melihat banyak sisa makanan yang dijadikan energi alternatif,” kata Caroline dalam rilis yang diterima Jatimnet.com, Minggu 7 Juli 2019.
Sampah makanan yang diubah menjadi briket arang ini berbahan dasar organik. Caroline menjelaskan fungsi briket arang dari sisa makanan ini juga dapat digunakan seperti arang pada umumnya, seperti untuk membakar sate, daging, ikan maupun BBQ.
BACA JUGA: Mahasiswa ITS Hasilkan Listrik dari Limbah Tahu
“Semakin kering briket arang dari sisa makanan ini akan semakin hilang baunya," Caroline menambahkan.
Pembuatan briket arang ini cukup mudah. Sisa makanan yang dikumpulkan dihaluskan dengan cara di blender, setelah itu adonan dari sisa makanan dicampur dengan air dan tepung kanji. Tambahan bahan tersebut untuk menghasilkan briket yang bagus, sehingga adonan tidak terlalu kental.
“Setelah itu dikeringkan. Saat proses pengeringan ini kami mengembangkan dua metode, pertama menggunakan oven dengan suhu 200 derajat selama 30 menit atau di keringkan alami dengan cahaya sinar matahari (dijemur) kurang lebih seminggu,” terang Caroline.
Dari dua metode pengeringan ini hanya berbeda pada warna. Bila menggunakan oven warna briket menjadi hitam seperti arang pada umumnya. Sedangkan bila dikeringkan dengan sinar matahari warna briket menjadi coklat tua. “Fungsinya sama dan bau yang dihasilkan juga tetap sama,” imbuhnya.
BACA JUGA: Kotoran Sapi Bisa Menjadi Sumber Energi Listrik
Caroline dan teman-temannya mengaku akan memperkenalkan temuan ini pada masyarakat luas. Sebab pembuatan briket cukup mudah dibandingkan dengan briket berbahan dasar batok kelapa atau kayu. Selain itu, cara ini juga dapat mengurangi sampah makanan rumah tangga.
Inovasi briket arang dari sisa makanan yang memakan waktu satu tahun penelitian ini berhasil mendapatkan medali emas dalam ajang International Science and Invention Fair (ISIF 2019) di Bali pada Juni lalu.
Briket arang ini merupakan inovasi dari tiga siswa SMA National Star Academy (NSA) Surabaya yaitu, Caroline Angela, Tiffany Montgomery, Jesselyn Alicia yang tergabung dalam tim Foo-Was Briquette.
