Jumat, 16 April 2021 12:20 UTC
Simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan sejumlah perwakilan pelajar di tingkat SMP dari swasta maupun negeri, yang digelar di di SMP Negeri 1 Surabaya, Jalan Pacar, Jumat 16 April 2021.
JATIMNET.COM, Surabaya - Persiapan simulasi pembelajaran tatap muka kepada sejumlah perwakilan pelajar jenjang SMP swasta maupun negeri mulai digelar. Simulasi ini berlangsung di SMP Negeri 1 Surabaya, Jalan Pacar, Jumat 16 April 2021.
Setidaknya ada 18 siswa yang mengikuti simulasi secara tatap muka dan diikuti pula para pelajar melalui virtual. Seusai mengajar kelas simulasi, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), terkait mekanisme pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Selain itu, rencananya sekolah tatap muka akan berlangsung pada bulan Juli mendatang. Namun, setelah Hari Raya Idulfitri akan dilakukan uji coba atau simulasi terlebih dahulu untuk SD - SMP se-Surabaya.
“Nanti yang jelas uji cobanya itu 25 persen dahulu. Tentunya ini bertahap ya. Siswa-siswi yang ikut simulasi juga bergiliran. Kita selalu bersinergi dengan pemprov melihat arahannya seperti apa. Itu yang kita jalankan,” kata Eri Cahyadi, Jumat 16 April 2021.
Baca Juga: Berbagai Upaya Dilakukan Untuk Pemerataan Pendidikan di Surabaya
Untuk mekanisme pelaksanaan sekolah tatap muka tersebut, berlaku bagi jenjang SD - SMP swasta maupun negeri. Tidak hanya itu, ketika sekolah tatap muka diberlakukan maka dipastikan sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
“Ya seperti ada pencuci tangan, mengenakan masker itu tetap diwajibkan. Kemudian kami lakukan terus pemantauan dan evaluasi tiap sepekan seperti apa perkembangannya,” ia menjelaskan.
Bahkan, seluruh guru yang datang ke sekolah sudah disuntik vaksin. Dari situ lah, para orang tua akan yakin bahwa rencana sekolah tatap muka berlangsung sesuai dengan prokes ketat. Tak ketinggalan pengajarnya pun telah mendapatkan suntik vaksin.
“Alhamdulillah seluruh guru sudah dilakukan vaksin, sehingga ini yang menjadi keyakinan kita. Dan tetap menjaga prokes,” ia menguraikan.
Baca Juga: Rencana Pembelajaran Tatap Muka Semester Depan Disambut Baik
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Supomo menambahkan, untuk memastikan kembali semua sekolah sudah sesuai standar prokes, jajaran Dispendik pun akan melakukan pengecekan pada setiap sekolah. Hal itu menjadi penting dilakukan agar memastikan semua sudah sesuai dengan standar prokes.
“Sekolah itu kita wajibkan sudah harus melakukan simulasi dengan kapasitas 25 persen ya. Jadi sebelum mengarah pada pembukaan sekolah, maka harus simulasi,” kata Supomo.
Berikutnya, Supomo mengurai apabila wali murid belum berkenan anaknya sekolah tatap muka, maka Dispendik juga tetap melayani pembelajaran dengan menggelar secara daring atau virtual. Oleh sebab itu, dalam kegiatan ini pun Supomo melibatkan para pakar untuk melakukan pendampingan.
Tujuannya, supaya dari pembukaan sekolah tatap buka benar-benar memiliki kajian yang mendalam. “Dan tentunya secara medis dibenarkan. Itu berlaku untuk semua sekolah SD - SMP se-Surabaya ya tanpa terkecuali," ia memungkasi.