Rabu, 12 November 2025 07:09 UTC
Aktivitas Terminal Teluk Lamong mencatatkan hasil cukup baik. Foto: Humas Terminal Teluk Lamong
JATIMNET.COM, Surabaya - PT Terminal Teluk Lamong (TTL), anak perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), mencatat kinerja cemerlang sepanjang tahun 2025. Perusahaan ini berhasil meningkatkan arus petikemas secara signifikan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang terus menguat dan berdampak langsung pada sektor logistik nasional.
Hingga Oktober 2025, TTL membukukan arus petikemas sebanyak 1.659.688 TEUs, atau naik 6,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1.559.137 TEUs. Lonjakan ini didorong oleh pertumbuhan arus petikemas internasional, penambahan 29 layanan adhoc kapal, serta pembukaan sejumlah rute baru internasional yang mencakup kawasan Intra Asia, India Subcontinent, dan Timur Tengah.
Direktur Operasi PT Terminal Teluk Lamong, Muhammad Syukur, menyebutkan peningkatan tersebut menjadi bukti kuat bahwa kepercayaan pelanggan terhadap layanan TTL semakin tinggi.
BACA: Teluk Lamong Mempercepat Layanan lewat Aktivasi Dermaga Berlian Timur
“Kami berkomitmen menjaga kepercayaan pengguna jasa dengan memberikan layanan sesuai kebutuhan mereka. Prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) terus kami kedepankan agar layanan TTL semakin kompetitif,” ujarnya di Surabaya, Rabu 12 November 2025.
Tak hanya Terminal Petikemas Lamong, dua terminal lain yang dikelola TTL—yakni TPK Nilam dan TPK Berlian—juga menunjukkan tren positif. Sejak resmi dikelola TTL pada 1 Juli 2025, TPK Berlian mencatat kenaikan arus petikemas sebesar 2,16 persen, dari 1.106.518 TEUs pada 2024 menjadi 1.130.410 TEUs di 2025.
Secara keseluruhan, selama Januari–Oktober 2025, TPK Lamong mencatat pertumbuhan arus petikemas internasional 14,4 persen, sedangkan arus domestik meningkat 8,25 persen dibanding periode sebelumnya.
Syukur menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan.
BACA: Program Strategis Polda Jatim Perkuat Keamanan Jalur Distribusi Pangan
“Kami ingin menjadikan TTL sebagai terminal modern yang tidak hanya efisien, tetapi juga berkelanjutan dan aman bagi seluruh pemangku kepentingan,” katanya.
Kinerja gemilang TTL sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, yang mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi ini mencapai 5,04 persen pada kuartal III-2025. Pertumbuhan tersebut menunjukkan daya saing ekonomi daerah yang kuat, khususnya di sektor perdagangan, industri pengolahan, dan logistik.
Menurut Syukur, momentum ekonomi yang positif ini menjadi peluang besar bagi TTL untuk memperluas jaringan logistik, baik nasional maupun internasional.
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur memberi energi positif bagi industri pelabuhan. Kami ingin memastikan arus logistik berjalan lancar, efisien, dan mampu memperkuat konektivitas nasional,” ujarnya.
Dalam menjaga keandalan operasional, TTL juga konsisten menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh terminal. Upaya tersebut meliputi pengecatan marka jalan, pemasangan rambu keselamatan, hingga sterilisasi area terminal melalui pemeriksaan ketat bagi seluruh pihak yang beraktivitas.
BACA: Kejati Jatim Tak Akan Ambil Alih Kasus Korupsi Pelindo Regional 3
“Keselamatan adalah prioritas utama. Dengan penerapan K3 yang ketat, kami memastikan setiap proses bongkar muat, pergerakan kapal, hingga pengiriman petikemas berlangsung aman dan terkendali,” tegas Syukur.
Dengan capaian positif dan komitmen terhadap keberlanjutan, TTL optimistis mampu terus menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif. Perusahaan ini bertekad memperkuat perannya dalam mendukung konektivitas logistik nasional sekaligus menjadikan pelabuhan di Jawa Timur sebagai gerbang utama perdagangan internasional Indonesia bagian timur.
“Kami ingin menjadi bagian penting dalam rantai pasok global, mendukung perekonomian nasional melalui layanan logistik yang efisien, berkelanjutan, dan berbasis teknologi,” tutup Syukur.
