Sabtu, 02 January 2021 06:00 UTC

PENUTUPAN. Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Saat Menutup Obyek Wisata Pulau Gili Ketapang. Foto : Tim Satgas Covid-19.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Upaya mencegah penyebaran Covid-19, utamanya di momen libur tahun baru 2021 terus gencar dilakukan Tim Satgas Penangan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo. Salah satunya dengan melakukan penutupan obyek Wisata Snorkeling dan lainnya, yang berada di areal Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih.
Penutupan sendiri dilakukan Tim Satgas, melalui penjagaan di dermaga penyebrangan antar pulau areal Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo, Sabtu 2 Januari 2020.
Dalam giat kali ini, Tim Satgas Covid dibantu Satuan TNI, Polri dan pihak otoritas pelabuhan setempat. Setiap wisatawan yang datang, langsung diberikan imbauan dan edukasi oleh petugas terkait adanya penutupan obyek wisata Gili Ketapang.
Koordinator Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, penutupan obyek wisata Gili Ketapang bertujuan mencegah munculnya klaster baru sebaran Covid-19.
BACA JUGA: Wisatawan Membeludak, Bermi Ecopark Probolinggo Ditutup
Selain itu berdasarkan pantauan dan evaluasi petugas, ditemukan beberapa pelanggaran protokol kesehatan. Termasuk banyaknya wisatawan yang datang, dari daerah zona merah. "Jadi penutupan obyek wisata, berlangsung selama dua hari mulai hari ini Sabtu 2 Januari dan Minggu 3 Januari 2021 besok,"terang Ugas.
Ugas menyampaikan, pihaknya tak ingin daerah Pulau Gili Ketapang, yang kini masuk zona hijau sebaran Covid-19, nantinya menimbulkan klaster baru saat momen liburan tahun baru 2021. "Kami berharap masyarakat Pulau Gili Ketapang, bisa tetap menjalankan protokol kesehatan, agar terhindar dari paparan Covid-19,"imbaunya.
Sementara bagi warga Pulau Gili Ketapang sendiri, yang hendak keluar masuk pulau terkait aktifitas pentingnya dan mendesak tetap diijinkan.
Sekadar informasi, hingga per 1 Januari 2021 warga Kabupaten Probolinggo yang terkonfirmasi Covid-19 mencapai 2234 orang. Dengan rincian 222 pasien menjalani perawatan, 1898 pasien sembuh dan 114 orang meninggal.
