Jumat, 27 November 2020 08:20 UTC
PENUTUPAN. Pembahasan Rencana Penutupan Pasar Sabtu-Minggu Oleh Forkopimda di Command Centre, Kantor Pemkot Probolinggo, Jumat 27 November 2020. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Menyikapi perkembangan sebaran Covid-19 yang kian meningkat di Kota Probolinggo dalam beberapa waktu terakhir. Forkopimda setempat mengambil kebijakan baru, guna menekan sebaran Covid-19 agar tak semakin meluas.
Kebijakan dimaksud, yakni rencana penutupan sementara Pasar Sabtu-Minggu yang biasa digelar tiap akhir pekan, di areal Car Free Day (CFD) sekitaran alun-alun kota setempat.
Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin mengatakan, langkah penutupan sementara diambil guna meminimalisir terjadinya kerumunan. Pasalnya dari pantauan petugas di lapangan, masih banyak ditemukan warga yang abaikan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker.
“Saya harap, masyarakat bisa memahami kebijakan ini. Dimana bukan diambil sesuka hati, tetapi melihat fakta bahwa Covid-19 perkembangannya mulai tinggi di Kota Probolinggo," kata Wali Kota Hadi, usai Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Forkopimda, terkait kebijakan penutupan Pasar Sabtu Minggu, di Kantor Pemkot setempat, Jum'at 27 November 2020.
BACA JUGA: Zona Kuning, Wali Kota Probolinggo Kritisi Wacana Pembelajaran Tatap Muka
Lanjut Hadi, langkah penutupan serupa dimungkinkan bakal dilakukan di titik lainnya, apabila perkembangan Covid-19 semakin meningkat. Hanya saja apabila angka sebaran Covid-19 malah turun, aktivitas masyarakat bisa dilakukan secara normal kembali.
Menurut Wali Kota Hadi, pihaknya tidak serta merta langsung melakukan penutupan. Langkah awal yang akan diambil, yakni lewat sosialisasi terlebih dahulu ke masyarakat.
“Mengambil kebijakan memang tidak boleh arogan, mungkin Minggu besok 29 November 2020, masih sebatas sosialisasi ke masyarakat," jelasnya.
BACA JUGA: Terpapar Covid-19, Wawali Kota Probolinggo Dirawat di Rumah Sakit Surabaya
Wali Kota Hadi juga berpesan kepada masyarakat, apabila ada kegiatan yang melibatkan massa banyak, agar diatur secara tertib, diminimalisir jumlahnya dan perhatikan mengenai protokol kesehatan.
“Kami semua berdoa semoga wabah ini cepat berlalu, dan semuanya tetap diberi kesehatan dan bisa melalui pandemi ini,” pungkas Hadi.
Sementara merujuk perkembangan Covid-19 di Kota Probolinggo, informasi dihimpun pada 25 Oktober 2020 lalu jumlah warga terkonfirmasi baru masih sekitar 4 orang.
Namun kemudian naik signifikan pada 27 November 2020, dimana jumlahnya mencapai 63 pasien yang dirawat. Penambahan tersebut ditengarai terjadi, setelah libur panjang beberapa waktu lalu.