Senin, 19 August 2019 14:13 UTC
DUKUNG PEMERINTAH. Sejumlah muslimah menggelar aksi demo di depan kantor Pemkot Probolinggo untuk mendukung penutupan karaoke yang diduga sebagai ajang maksiat, Senin 19 Agustus 2019. Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Ribuan santri yang didukung ibu-ibu berseragam serba putih menggelar aksi damai di Kota Probolinggo, Senin 19 Agustus 2019.
Aksi ini untuk mendukung langkah Pemkot Probolinggo yang tidak memperpanjang izin operasional dua hiburan karaoke, Pop City dan 888. Aksi yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB itu berjalan tertib kurang lebih 60 menit.
“Adanya karaoke yang beroperasi di Kota Probolinggo, banyak timbul perceraian dan perselingkuhan yang umumnya dilakukan suami,” kata Sekretaris Muslimah Kota Probolinggo, Musyarofah di sela aksi.
Untuk menekan hal tersebut, pihaknya mendukung langkah yang diambil Pemkot Probolinggo dengan menutup rumah karaoke. Sebab karaoke yang izinnya tidak diperpanjang diduga menyediakan perbuatan maksiat.
BACA JUGA: Wali Kota Probolinggo Didukung Ibu-ibu Tutup Dua Karaoke
“Kami mendukung penuh langkah pemkot, tak lupa kami juga berterima kasih kepada wali kota yang mendengar aspirasi warganya,” Musyarofah menambahkan. Ibu-ibu juga memberikan petisi yang berisi dukungan kepada Pemkot Probolinggo untuk menutup rumah karaoke.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin yang menemui massa akan tetap melanjutkan kebijakannya, yakni tidak memperpanjang izin dua tempat karaoke di Kota Probolinggo.
Menurutnya, tak hanya tempat karaoke, pemerintah juga akan memberantas segala tempat dan praktik maksiat di kota yang dipimpinnya.
“Saya ucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat terkait penutupan tempat hiburan berbau maksiat di Kota Probolinggo. Karena langkah kami, berawal dari laporan masyarakat,” jelas Hadi.
BACA JUGA: MUI Kota Probolinggo Dukung Penutupan Dua Tempat Karaoke
Hadi tidak menampik ancaman penutupan ini tidak lepas dari banyaknya laporan dari ibu-ibu. Mereka merasa keharmonisan keluarganya terganggu dengan adanya karaoke.
Usai menggelar aksi di depan kantor pemkot, massa melanjutkan aksi ke gedung DPRD Kota Probolinggo dengan berjalan kaki. Di lokasi kedua ini perwakilan pendemo diterima sejumlah anggota DPRD.
Dari hasil pertemuan itu, DPRD mendukung penutupan dua tempat karaoke tersebut. Namun demikian, massa mengancam akan melakukan demo lebih besar apabila ada pihak yang berupaya membuka kembali tempat karaoke di Kota Probolinggo.