Rabu, 08 June 2022 07:00 UTC
SMART CITY. Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (paling kiri), Bambang Suhendro (berkacamata), dan Marsudi (kemeja batik merah) saat menyampaikan pencanangan Ponorogo menjadi Smart City 2022 di Hotel Maesa, Rabu, 8 Juni 2022. Foto: Gayuh Satria
JATIMNET.COM, Ponorogo – Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) mencanangkan Ponorogo menjadi sebuah Kota Cerdas atau Smart City 2022 bersama 50 kota lain di Indonesia.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan saat ini Pemkab Ponorogo telah ancang-ancang menargetkan akhir tahun Ponorogo sudah ditetapkan menjadi Smart City 2022. Salah satunya dengan terobosan dana bantuan per RT senilai Rp10 juta setiap tahunnya.
“Di Ponorogo ini masih masih ada beberapa titik yang menjadi blank spot area. Maka dengan dana tersebut paling tidak dapat digunakan untuk membangun infrastruktur internet sampai tingkat RT,” kata Giri, Rabu, 8 Juni 2022.
Ia mencontohkan daerah lain yang telah dicanangkan menjadi Smart City namun ketika memasuki pelosok masih banyak blank spot area sehingga ada warganya yang kesulitan untuk mengakses jaringan internet. “Ponorogo sudah mulai menyiapkan infrastrukturnya, harus ada wifi gratis sampai dengan tingkat RT,” ujar Giri.
BACA JUGA: Dua Siswa SMPN 1 Jetis Ponorogo Ciptakan Sampah Digital Berbasis Internet
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Ponorogo Bambang Suhendro menuturkan dengan pengembangan Kabupaten Ponorogo menjadi Smart City, diharapkan ada percepatan dalam segala lini urusan kepemerintahan dan dapat menggali potensi-potensi yang ada di Ponorogo agar semakin berkembang.
“Smart City itu khan menuju kota cerdas, jadi yang dicerdaskan itu pertama justru masyarakatnya, masyarakat harus cerdas, seperti yang disampaikan Pak Bupati tadi, ada internet RT,” tutur Bambang.
Bambang menerangkan dengan adanya jaringan internet mulai dari tingkat RT dapat membuka jendela dunia. Sehingga segala informasi baik mulai tingkat kabupaten hingga RT dapat langsung diterima hingga ke bawah. Masyarakat juga akan semakin dimudahkan dalam menerima dan memberikan sebuah informasi.
“Jadi nanti kita rangkai dalam rumah besar di Smart City,” kata Bambang.
Disisi lain, pakar Badan Riset dan Inovasi Nasional, Marsudi Wahyu Isworo, yang ditunjuk sebagai tim pakar Smart City Kabupaten Ponorogo menambahkan jika Smart City merupakan sebuah upaya untuk membangun sebuah kota/kabupaten menjadi kawasan modern dan maju.
BACA JUGA: Dindik Ponorogo Alokasikan Rp 11 Miliar untuk Belanja Laptop Chromebook
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, mulai dari tingkat kesejahteraan, ekonomi, hingga kesehatan dari seluruh warga. Selain itu, Smart City yang berbasis pada teknologi digital, maka penggunaan IT akan semakin dikedepankan dalam segala lini pemerintahan.
“Misalnya untuk memenuhi pelayanan, misal tidak perlu antre, tidak ada pungli, pelayanan jadi lebih murah, bahkan gratis,” kata Marsudi.
Pengembangan Smart City juga dimaksudkan untuk pengembangan pariwisata pada suatu daerah, seperti halnya Ponorogo yang memiliki banyak potensi wisata, baik wisata pertunjukan seni seperti Reog Ponorogo dan wisata alam yakni Telaga Ngebel.
“Nah, Ponorogo ini punya potensi. Potensi ini yang harus digali, seperti Ngebel ini. Punya potensi kalau tidak digali, maka ya seperti itu-itu saja. Seperti di dalam bisnis itu punya nilai ekonomi, di-monetize (bisa mendatangkan uang),” kata Marsudi. (ADV/Inforial)