Logo

Tantangan Nakes Melacak Kasus Covid, Ditolak Warga hingga Pintu Rumah Dikunci  

Reporter:,Editor:

Rabu, 11 August 2021 01:40 UTC

Tantangan Nakes Melacak Kasus Covid, Ditolak Warga hingga Pintu Rumah Dikunci
 

TINJAU NAKES. Bupati Banyuwangi meninjau kinerja tenaga kesehatan dalam perawatan pasien Covid-19, Juli 2021. Foto: Humas Pemkab Banyuwangi

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menceritakan perjuangan tenaga kesehatan (nakes) Banyuwangi dalam penanganan pandemi Covid-19. Dia menyampaikan bahwa sebagian nakes yang bertugas sebagai pelacak atau tracer pendeteksi kontak erat pasien positif mendapatkan penolakan dari masyarakat.

Warga kontak erat dengan pasien positif Covid-19 mengunci pagar dan pintunya saat tim tracer datang untuk menghindari tes Covid-19. Hal itu disampaikan Ipuk saat meninjau vaksinasi booster dosis ketiga untuk nakes di Puskesmas Sepanjang Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Selasa, 10 Agustus 2021.

BACA JUGA: Vaksin Covid-19 di Banyuwangi Bisa Didapat dengan Daftar Online

"Ada misalnya tim tracer kita mendatangi kontak erat warga yang sebelumnya berinteraksi dengan pasien positif, tapi rumahnya dikunci, pagarnya digembok. Jadi terkendala," kata istri mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ini.

Dia meminta tim tracer bekerjasama dengan tokoh masyarakat dalam memberikan kesadaran pada warga kontak erat pasien positif Covid-19. Sebab proses tracing tujuannya untuk mengupayakan keselamatan banyak orang.

Tracing atau pelacakan merupakan salah satu strategi penanganan pandemi Covid-19, selain tes dan treatment atau perawatan. Dia meminta puskesmas menguatkan proses test, tracing, dan treatment atau 3T di wilayah masing-masing.

BACA JUGA: Para Tenaga Kesehatan di Banyuwangi Mulai Menerima Vaksinasi Moderna

Tracing utamanya dilakukan puskesmas ketika ada pemberitahuan dari rumah sakit rujukan Covid-19 bahwa ada kasus positif baru di wilayah tersebut. Sehingga tes antigen dan PCR yang dilakukan puskesmas hanya fokus pada tracing, bukan orang-orang dengan tujuan lain misalnya akan bepergian.

"Saya minta tracing terhadap satu pasien positif bisa mencapai 1 banding 15 (satu orang  positif melacak 15 kontak erat), sesuai target Kemenkes. Kalau sekarang, kita masih belum seragam, ada puskesmas yang mampu 1:25, tapi ada yang baru 1:5," kata Ipuk.

Dilansir dari data Pemprov Jatim pada Selasa, 10 Agustus 2021, terdapat 143 pasien positif Covid-19 baru, 45 orang sembuh dan 19 orang positif Covid-19 meninggal dunia di Banyuwangi. Sementara total konfirmasi positif ialah 12.121 kasus, 9.395 sembuh, dan 1.386 kasus berakhir meninggal dunia.