Kamis, 05 September 2019 12:21 UTC
BURUNG: Salah seorang siswa Prima Dewantara berinterkasi dengan keeper dan membawa Burung Macaw. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Ratusan siswa SMAN 18 Surabaya duduk melingkari tim Safari Animal Goes to School Taman Safari Prigen di halaman sekolah.
Tim membawa sejumlah koleksi mereka, seperti cangkang telur Burung Unta, kotoran Gajah dan inovasinya, Bulu Merak Hijau, Tanduk Rusa, Ular, Burung Macaw, dan Fosil Armadilo. Semua satwa yang dibawa diperkenalkan satu persatu kepada siswa.
Kegiatan yang dipandu oleh dua keeper yakni Victory dan Zainul ini berlangsung meriah. “Adik-Adik, siapa yang mengetahui jenis burung yang kami bawa?,” kata Victory saat membawakan acara di Halaman Sekolah SMAN 18 September 2019.
Pertanyaan tersebut pun disambut sorak meriah dan lambaian tangan siswa yang ingin menjawab.
BACA JUGA: Ketahuan Curi Burung, Febri Dimasukkan “Sangkar Besi”
Salah seorang siswa kelas XI IPA2, Prima Dewantara berhasil menjawab jenis burung yang diperkenalkan oleh keeper. Bahkan ia akhirnya mengetahui beberapa informasi terkait burung tersebut.
“Namanya Burung Macaw, dan saya memperoleh informasi baru bahwa jenis burung tersebut sudah berkurang akibat adanya kebakaran di Hutan Amazon beberapa waktu lalu,” kata dia.
ULAR: Sejumlah siswa membawa ular koleksi Taman Safari. Foto: Khoirotul Lathifiyah
Setelah interaksi dan tanya jawab dengan siswa, Taman Safari menyuguhkan akrobat dari dua Anjing Podle dan dua Anjing Bolognese sebagai penutup acara.
BACA JUGA: Dipecat Karena Penyuka "Burung"
Empat anjing tersebut melakukan aksi akrobat dengan melompat-lompat, berlenggok bak di karpet merah, membawakan drama membangunkan keeper yang tengah berpura-pura pingsan.
Menyaksikan akrobat itu, ratusan siswa pun bersorak kagum bahkan beberapa siswa tampak gemas melihat kelihaian anjing itu.
Markom Manager Taman Safari Anton Wicaksono menyampaikan kegiatan roadshow di sekolah SMA ini baru pertama kalinya di tahun 2019. “Tapi sudah berlangsung sejak tiga tahun yang lalu. Tujuannya mengenalkan nilai-nilai edukasi satwa, sehingga mereka akan mengenal lebih dini bahwa satwa bukan hewan ternak,” kata dia.
Anton mengungkapkan dengan melalui kegiatan roadshow, pelajar bisa berinteraksi langsung dengan beberapa satwa dan juga keeper satwa.
BACA JUGA: Mangrove Wonorejo Surabaya Jadi Tempat Transit Burung Migran
Ia berharap dengan sosialisasi langsung ke sekolah, pelajar bisa memahami pentingnya konservasi alam. Sehingga bisa mencintai alam dengan turut serta melestarikannya.
