Senin, 20 July 2020 08:40 UTC
BONGKAR. Lokasi makam Askuri di desa Serah, Kecamatan Panceng, Gresik yang dibongkar kembali untuk kepentingan autopsi. Foto: Agus.
JATIMNET.COM, Gresik - Guna kepentingan autopsi, Polisi membongkar makam Askuri, seorang pengurus takmir masjid di Desa Serah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik karena meninggalnya tidak wajar, Senin 20 Juli 2020.
Kematian Askuri diduga terjadi pada Minggu 5 Juli 2020 yang lalu terlihat mencurigakan karena terdapat bercak darah. Polisi pun melakukan penyelidikan penyebab kematian korban dan bahkan lebih mendalam.
Sebelumnya, keluarga bersikukuh korban meninggal karena terjatuh dari tempat tidur sehingga enggan melaporkan kejadian tersebut, namun saat ini laporan itu resmi diterima Polsek Panceng.
Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto ketika dikonfirmasi belum bisa menyimpulkan apakah meninggalnya Askuri merupakan korban pembunuhan. "Kami masih lakukan penyelidikan serta pemeriksaan saksi-saksi dan kumpulkan barang bukti," katanya saat dikonfirmasi melalui via sellular, Senin 20 Juli 2020.
BACA JUGA: Pembunuhan Mayat Dicor di Musala Terdakwa Tuduh Orang Lain Pelakunya
Petugas langsung melakukan autopsi di lokasi, usai membongkar makam Askuri yang kemudian jenazah itu kembali dikubur di lokasi yang sama, kepolisian memasang terpal di sisi makam selama proses autopsi.
Diketahui, autopsi dilakukan oleh Tim Forensik Polda Jatim yang didampingi anggota Reskrim Polres Gresik sekitar Tiga jam lamanya. Prosesi autopsi tersebut menjadi menarik warga yang penasaran ingin menonton dari kejauhan.
Kepala Desa Serah, Abdul Said berharap agar kejadian ini bisa terungkap. Sebab kematian tokoh masyarakat itu sangat janggal, karena saat ditemukan meninggal jasad Askuri bersimbah darah mulai dari kasur hingga lantai rumahnya.
"Pak Askuri ini sangat sehat meskipun sudah sepuh. Bahkan tidak ada riwayat penyakit apapun. Semoga autopsi yang dilakukan ini bisa membuat ada titik terang apa sebenarnya yang terjadi," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya Askuri ditemukan meninggal dunia secara tidak wajar di depan kamar pribadinya, Minggu 5 Juli 2020 pagi, ada luka memar di pelipis kanan serta banyak bercak darah di badan dan bagian kepala korban.
"Sempat membuat geger warga desa, sepertinya meninggal tidak wajar. Saat kita mandikan jenazahnya ada banyak darah di sekitar kepala dan bagian perut. Bahkan ada darah di kasur korban," pungkas Kasi Kesra, Desa Serah, Ulum.