Senin, 25 July 2022 08:20 UTC
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munif Syarif Saat Ditemui di Ruangan Kerjanya. FOTO: Zuditya
JATIMNET.COM, Lamongan - Tahun ajaran baru 2022/2023 seluruh lembaga pendidikan di Kabupaten Lamongan mulai dari jenjang PAUD, SD dan SMP telah sepakat menerapkan materi kurikulum merdeka.
"Untuk kurikulum merdeka kebetulan kemarin sudah di-launcing langsung oleh mas Menteri dan pelaksanaannya tahun ini di tahun ajaran 2022/2023. Alhamdulillah secara keseluruhan lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Lamongan sudah sepakat melaksanakan kurikulum merdeka," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munif Syarif, Senin 25 Juli 2022.
Dengan apapun kondisinya, kata Munif, ada tiga pilihan kurikulum merdeka yang bisa dipilih oleh lembaga pendidikan, diantaranya yakni kurikulum merdeka belajar, kurikulum merdeka mandiri dan kurikulum merdeka berbagi.
"Dari ketiga kurikulum merdeka itu, yang paling banyak diterapkan oleh lembaga pendidikan di Lamongan yakni kurikulum merdeka mandiri belajar," ujarnya.
Baca Juga: E-Comprehensive Reporting Solusi Tingkatkan Kapabilitas Kampung Kue Rungkut Surabaya
Dijelaskan Munif, dalam kurikulum mandiri belajar menerapkan beberapa bagian dari prinsip kurikulum dari satuan yang ditetapkan, proses pembelajarannya dapat di akses dari plat form merdeka mengajar dan di sesuaikan dengan kondisi wilayah lembaga masing - masing.
Sedangkan, untuk lembaga pendidikan jenjang SMP, lanjut Munif, akan di buatkan modul khusus untuk semua mata pelajaran yang ada di tingkat sekolah SMP.
"Kita secara bersama - sama sepakat membuat modul ajar untuk semua mata pelajaran yang ada di SMP, dan kedepannya modul itu akan kita sesuaikan dengan kondisi wilayah lembaga masing - masing," tuturnya.
Tidak hanya itu, untuk mempercepat penerapan materi kurikulum merdeka di lembaga pendidikan yang ada di Lamongan, Munif pun melakukan beberapa upaya di antaranya berupa pelatihan - pelatihan.
Baca Juga: Miris, 18 SD Negeri di Ponorogo Jumlah Siswanya Ditemukan Hanya Satu atau Dua Siswa
"Alhamdulillah kemarin kita sudah melakukan pelatihan dan semuanya gayung bersambut untuk mensukseskan implementasi kurikulum merdeka," ucapnya.
Adapun, dari lembaga pendidikan yang ada untuk tingkat pendidikan PAUD di Lamongan sebanyak 2.332 lembaga, dan lembaga yang lulus dalam mengikuti program pemerintah dengan istilah program sekolah penggerak (PSP) hanya 34 lembaga yang mendapat program secara langsung dari kemendikbud ristek.
Sedangkan, Di tingkatan SD total jumlah lembaga yang ada yakni sebanyak 635 lembaga yang lulus hanya 35 lembaga dan untuk tingkat SMP, dari 156 lembaga yang lulus hanya baru 6 lembaga.
"Untuk mempercepat proses itu kita bikin tim pengembang kurikulum merdeka, harapan kami dengan adanya tim pengembang kurikulum merdeka bisa melakukan percepatan terkait program sekolah penggerak (PSP) yang dilakukan di semua lembaga pendidikan sesuai dengan tingkat jenjangnya yakni PAUD, SD dan SMP," ucapnya.
"InsyaAllah pengawasnya juga nanti kita lakukan pelatihan - pelatihan. Selain itu, kita juga punya asesor - asesor di Lamongan, ada juga pelatih ahli di Lamongan, dan semua itu bergerak dalam rangka untuk bisa mempercepat proses pengimbasan terkait kurikulum merdeka," pungkasnya.
