Logo

Tahap Pertama, Lebih dari 38 Ribu Nakes di Jatim akan Divaksin Covid-19

Reporter:,Editor:

Senin, 04 January 2021 13:40 UTC

Tahap Pertama, Lebih dari 38 Ribu Nakes di Jatim akan Divaksin Covid-19

TENAGA KESEHATAN. Tenaga kesehatan yang bertugas di ruang isolasi Covid-19 RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah menghitung secara kasar jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang akan mendapat vaksin Covid-19. 

Apabila satu orang harus menjalani vaksinasi dua kali dengan jumlah 77.760 vaksin, maka tahap pertama hanya 38.880 orang. Angka itu, kata Khofifah, setara 19,79 persen dari total tenaga kesehatan di Jatim. 

Perlu diketahui, jumlah tenaga kesehatan di Jawa Timur saat ini sebanyak 196.459 orang.

"Prioritas tahap pertama ini adalah untuk Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan. Nah, tahap pertama ini, vaksin yang kami terima berjumlah 77.760. Artinya distribusi vaksin tahap pertama ini cukup untuk 38.880 orang," ujar Khofifah dalam siaran pers tertulis, Senin, 4 Januari 2021. 

BACA JUGA: Vaksin Covid-19 Segera Tiba di Jatim Awal Tahun Depan

Menurutnya, para medis ini menjadi garda terdepan dalam pelayanan, penanganan, dan penanggulangan Covid-19. Sementara itu, terkait kesiapan pelaksanaan vaksinasi, Khofifah menegaskan semua sarana dan prasarana telah tersedia. 

Sebanyak 2.404 tenaga vaksinator sudah disiapkan Pemprov Jatim untuk melayani imunisasi Covid-19. Jumlah tersebut akan kembali ditambah dengan melakukan pelatihan untuk 73 angkatan. Setiap angkatan terdiri dari 100 orang calon vaksinator. 

Pelatihan untuk penambahan tenaga vaksinator ini akan dilakukan dalam 19 gelombang. Jumlah yang akan dilatih antara lain di 968 Puskesmas sebanyak 2.904 orang dan di 435 rumah sakit dengan total 4.350 orang. 

Setelah pelatihan, jumlah vaksinator bertambah sebanyak 7.254 orang dengan kondisi telah bersertifikat. 

BACA JUGA: Dinkes Jatim Tunggu Pengumuman BPOM Sebelum Distribusikan Vaksin Covid-19

Sedangkan untuk cold chain atau rantai dingin untuk distribusi vaksin, Khofifah menegaskan juga telah tersedia. Semua fasilitas seperti cool room, lemari es, vaccine carrier, dan pengukur suhu telah siap di provinsi hingga tingkat kabupaten dan kota. 

"Saya masih minta Kadinkes memastikan bahwa kondisi almari pendingin dan termos pembawa vaksin dalam keadaan baik. Jika dalam seminggu ini ada yang rusak, maka harus segera diganti agar vaksin aman," katanya.