Jumat, 05 February 2021 02:20 UTC
DONOR PLASMA. Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana bersama pejabat Forpimda Surabaya meninjau gerakan donor plasma konvalesen yang digelar PT SIER di kawasan Rungkut Industri Surabaya, Selasa, 2 Februari 2021. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Screening donor plasma konvalesen akan digelar di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor Selatan, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Sabtu 6 Februari 2021, sekitar pukul 08.00 WIB. Rencana tersebut nantinya diperuntukkan se-jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Hingga yang terdata 500 orang penyintas Covid-19. Karena keterbatasan personil dari PMI Surabaya, akhirnya di tahap awal ini jumlah yang diambil juga tidak banyak.
“Karena memang PMI siapnya 200 orang perhari, maka kita batasi dulu 200 orang untuk jajaran pemkot,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Kamis 4 Februari 2021.
Whisnu menyampaikan alasannya kenapa donor plasma konvalesen untuk jajaran pemkot didahulukan? Sebab untuk menunjukan dan menjadikan dengan memberikan tauladan kepada masyarakat.
Bava Juga: Pemkot dan PMI Surabaya akan Cek Calon Pendonor Plasma Konvalesen secara Bertahap
“Saya mohon maaf kepada warga Surabaya yang sudah berkeinginan untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam donor plasma kali ini. Khususnya warga umum, ini agak tertunda,” ujar Whisnu.
Meski demikian, warga yang ingin berpartisipasi ingin mendonorkan plasma konvalesennya akan tetap didata.
Bahkan, Whisnu memastikan akan mengatur skema lagi kapan kiranya gerakan donor plasma konvalesen itu bisa diikuti oleh warga umum.
“Mungkin di tahap-tahap berikutnya, nanti kita atur skemanya lagi, karena memang kebutuhannya masih cukup tinggi, meskipun sampai saat ini PMI Surabaya masih ada stok, tapi kebutuhannya masih tinggi,” ia menjelaskan.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Surabaya Dorong Gerakan Donor Plasma Konvalesen
Whisnu kembali menjelaskan, 200 orang jajaran pemkot nantinya tidak langsung melakukan donor plasma konvalesen. Tapi, harus mengikuti prosedur terlebih dahulu yakni dengan dilakukan proses screening oleh PMI Surabaya.
Jika lolos, mereka akan dihubungi lagi oleh PMI untuk melakukan donor plasma konvalesen di kantor PMI Surabaya dengan sesuai jadwal yang sudah diatur. Karena keterbatasan alat dan prosesnya juga lama. “Rata-rata yang lolos screening itu 50 persen dari jumlah orang yang mengikuti screening,” katanya.
Ia juga memastikan bahwa proses screening ini akan terus berlanjut. Bahkan, seminggu bisa sekali atau dua kali tergantung kesiapan dari PMI.
“Kita sih inginnya banyak, tapi kita kan memahami kesiapan PMI, sehingga nanti akan kami koordinasikan lagi tahap selanjutnya,” ia memungkasi.