Logo

Surabaya Terima 15 Ribu Vaksin Sinovac, Ini Teknis Vaksinasinya

Reporter:,Editor:

Rabu, 13 January 2021 11:40 UTC

Surabaya Terima 15 Ribu Vaksin Sinovac, Ini Teknis Vaksinasinya

VAKSIN SINOVAC. Vaksin Covid-19 jenis Sinovac tiba di UPTD Gudang Farmasi Dinkes Surabaya, Rabu, 13 Januari 2021. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebanyak 15 ribu vial vaksin Sinovac dari total 33.420 ribu vial yang akan diterima Kota Surabaya pada tahap pertama tiba di UPTD Gudang Farmasi, Jalan Rungkut Puskesmas Nomor 7 Surabaya, Rabu, 13 Januari 2021.

Sebelum didistribusikan ke rumah sakit atau Fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan), vaksin disimpan di cold room UPTD Gudang Farmasi yang dikelola Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan untuk tahap awal, vaksinasi akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (nakes), termasuk tenaga penunjang yang ada di Fasyankes.

Setidaknya ada sekitar 33.023 nakes dan SDM di Fasyankes non-nakes yang telah didaftarkan ke aplikasi vaksinasi Covid-19 https://pedulilindungi.id/ milik pemerintah pusat.

"Tahap pertama ini yang akan menerima adalah tenaga kesehatan dan SDM kesehatan non-nakes yang bekerja di rumah sakit atau Fasyankes. Sekitar 33.023 orang sudah terdaftar tahap pertama," kata Febria, Rabu 13 Januari 2021.

BACA JUGA: Surabaya Raya Prioritas Pertama Vaksinasi Covid-19

Ia menjelaskan setelah terdaftar ke aplikasi tersebut, calon penerima vaksin melakukan registrasi ulang melalui SMS blast yang dikirim dari aplikasi. Pada saat registrasi ulang, mereka akan ditanya apakah punya penyakit komorbid atau sebelumnya pernah terpapar Covid-19. Nantinya mekanisme ini juga berlaku bagi seluruh masyarakat.

"Jadi setelah di-entry registrasi ulang, ada pertanyaan komorbid apa yang dia punya. Misal dia punya hipertensi, diabetes, atau kanker, dia akan mendapat balasan dari sistem bahwa saat ini anda mempunyai komorbid hipertensi, sehingga tidak dapat divaksin. Jadi seperti itu," ia menerangkan.

Namun, apabila calon penerima vaksin dinyatakan lolos di tahap registrasi ulang, mereka selanjutnya dapat memilih jadwal maupun lokasi vaksinasi, baik itu di rumah sakit maupun Puskesmas. Setelah ditentukan, selanjutnya data tersebut akan diteruskan oleh sistem ke Puskesmas atau rumah sakit melalui aplikasi Primary Care (P-Care).

BACA JUGA: Siapa Saja yang Tidak Perlu dan Tidak Boleh Divaksin Covid-19?

Kemudian, pada saat pelaksanaan, calon penerima vaksin harus mendatangi Fasyankes yang telah ditentukan dengan membawa nomor tiket elektronik (e-ticket). Di sana, petugas akan memverifikasi atau mencocokkan data calon penerima vaksin apakah sudah sesuai dengan tanggal dan lokasi pelayanan vaksinasi menggunakan aplikasi P-care.

"Pada saat datang, calon penerima vaksin harus menunjukkan SMS blast (e-ticket) itu dan selanjutnya bisa masuk ke meja 2. Dari meja 2 itu kemudian kita lakukan skrining lagi, baru kalau lolos bisa ke meja 3 atau dilakukan vaksin. Lalu menuju ke meja 4 untuk dilakukan pencatatan pelaporan," ia memaparkan.

Pejabat yang akrab disapa Feny ini mengungkapkan setidaknya ada sekitar 1.950.000 jiwa penduduk Surabaya berusia 18 hingga 59 tahun yang bakal menjadi sasaran penerima vaksin. Sedangkan untuk tenaga vaksinator di Surabaya berjumlah 839 orang.

BACA JUGA: Surabaya akan Gunakan Aplikasi Pencatatan Vaksinasi Covid-19

"Kita kemarin menyiapkan 830, tapi kita ada cadangan sembilan orang, jadi jumlah total ada 839 orang khusus yang menyuntik vaksin. Tapi total semuanya sekitar 2000-an. Jadi ada petugas di meja admin, meja penyuntikan atau meja ketiga, dan meja keempat,” ia menjelaskan.

Sementara itu, terkait distribusi vaksin ke rumah sakit atau Fasyankes akan dibawa menggunakan vaksin carrier. Boks pembawa vaksin ini dapat digunakan untuk menyimpan vaksin dalam suhu dingin untuk sementara waktu ketika akan dikirim ke tempat yang lain. Setidaknya Dinkes Surabaya memiliki 1.177 vaksin carrier.

"Pencanangan vaksin akan dilakukan tanggal 15 Januari 2021. Untuk nakes kemungkinan minggu depannya tergantung SMS blast dari pusat. Nanti kita akan lihat di aplikasi itu masing-masing rumah sakit dapat berapa. Sehingga saat distribusi vaksin sesuai dengan data yang ada di pusat. Dari 33.023 orang itu diperkirakan selesai dalam waktu dua minggu," katanya.