Logo

Surabaya Patroli Skala Besar, Ketahuan Nongkrong Wajib Rapid Test Covid-19

Jika Positif, Langsung Diisolasi di RS
Reporter:,Editor:

Selasa, 14 April 2020 08:22 UTC

Surabaya Patroli Skala Besar, Ketahuan Nongkrong Wajib Rapid Test Covid-19

RAPID TEST. Petugas melakukan tes cepat atau rapid test Covid-19 pada pengjunjung kafe yang nongkrong di Surabaya, Senin malam, 13 April 2020. Foto: Restu Cahya

JATIMNET.COM, Surabaya – Tim Gabungan dari Polrestabes Surabaya dan TNI menggelar patroli skala besar sebagai upaya preventif untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan, Senin malam, 13 April 2020. Patroli gabungan dilakukan dengan sasaran kafe-kafe yang biasa digunakan nongkrong masyarakat.

Dalam kegiatan itu, selain melakukan sosialisasi jaga jarak (physical distancing), tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Linmas, jajaran Polrestabes Surabaya, TNI, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) ini juga mewajibkan seluruh pengunjung kafe untuk mengikuti tes cepat atau rapid test.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Eddy Christijanto mengatakan patroli gabungan yang menyasar ke semua wilayah di Surabaya ini ke depan bakal terus digelar. Tujuannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar sementara waktu tidak mengadakan kegiatan yang sifatnya berkumpul.

BACA JUGA: Covid-19 di Jatim Terus Meningkat, Surabaya Penyumbang Terbesar di Urutan Pertama

“Sasaran kita adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat supaya tidak lagi mengadakan kerumunan-kerumunan yang sifatnya massal dengan banyak orang dan sekaligus kita lakukan rapid test,” kata Eddy, Selasa, 14 April 2020.

Jika rapid test dilakukan dan hasilnya negatif, maka orang tersebut dalam dua atau tujuh hari ke depan belum tentu negatif. Akan tetapi, rapid test ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mendeteksi orang tersebut apakah saat ini negatif atau terjangkit Covid-19.

 “Menurut Dinkes, rapid test bisa berjalan tujuh sampai sepuluh hari orang tersebut bersinggungan dengan orang yang positif. Sehingga dari (hasil) rapid test, belum tentu dua, tiga, atau satu minggu lagi, mereka juga negatif,” katanya.

BACA JUGA: Banyak Warga di Depan Grahadi Bergerombol, Khofifah: Surabaya Sudah Tembus 180 Pasien Covid-19

Eddy menyatakan upaya ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat supaya lebih berhati-hati lagi terhadap penyebaran Covid-19. Sebab, langkah terbaik untuk mencegah dari tertularnya virus itu adalah dengan saling menjaga jarak, mengurangi kumpul-kumpul, dan tetap tinggal di rumah.

“Tidak perlu keluar ketika itu tidak penting, karena itu kegiatan kumpul-kumpul kami mohon kepada masyarakat untuk dikurangi,” ujarnya.

Eddy memastikan pihaknya bersama jajarannya akan terus menggelar kegiatan patroli skala besar dengan menyasar seluruh wilayah Surabaya. Apabila nantinya ketika patroli dan dilakukan rapid test hasilnya positif Covid-19, maka orang tersebut langsung diisolasi ke rumah sakit rujukan.

“Hasil (patroli gabungan) semalam negatif semuanya. Tapi ini akan kita lakukan terus, nanti kalau sampai itu kita temukan positif langsung kita isolasi, kita siapkan rumah sakit rujukan,” ujarnya.

BACA JUGA: Positif Covid Terus Meningkat, Warga Surabaya yang Bandel Akan Ditindak

Di tempat terpisah, Kabag Ops Polrestabes Surabaya AKBP Anton Elfiro Trisanto menambahkan operasi gabungan skala besar ini menyasar kepada masyarakat yang sedang melakukan kegiatan kumpul-kumpul di kafe. Selain melakukan sosialisasi physical distancing, setiap pengunjung juga dilakukan rapid test.

“Tujuannya adalah supaya masyarakat tidak lagi melaksanakan kegiatan kumpul-kumpul dan belanja yang duduk-duduk memakan waktu lama. Kalau mereka mau makan supaya dibungkus dan segera dibawa pulang,” kata Anton.