Logo

Sungai Kalimas Akan Terapkan Sistem Drainase

Reporter:,Editor:

Kamis, 13 August 2020 11:20 UTC

Sungai Kalimas Akan Terapkan Sistem Drainase

PENGERUKAN LUMPUR. Pengerukan saluran Wonorejo dan Kalibokor Surabaya terus dilakukan, karena nantinya pintu air petekan dapat difungsikan, maka air di Sungai Kalimas bisa dikendalikan.

JATIMNET.COM, Surabaya - Pengerukan saluran Wonorejo dan Kalibokor Surabaya masih terus dilakukan hingga hari ini, Kamis 13 Agustus 2020. Hal itu dilakukan untuk mendorong agar proses pengerukan lumpur di kedua saluran itu bisa rampung lebih cepat. Apalagi saluran di Wonorejo dan Kalibokor itu dinilai memiliki peranan penting untuk mencegah terjadinya banjir di beberapa kawasan Surabaya. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati mengungkapkan bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ingin agar ada percepatan untuk pengerukan saluran di Kalibokor dan Wonorejo. Sebab, jika nantinya pintu air petekan dapat difungsikan, maka air di Sungai Kalimas bisa dikendalikan.

"Jadi nanti kayak saluran Kalibokor itu yang biasanya irigasi, nanti bisa difungsikan drainase. Jadi alirannya dibalik bisa masuk ke Sungai Kalimas. Makanya pengerukannya ini kita percepat," kata Erna, Kamis 13 Agustus 2020.

BACA JUGA: Antisipasi Meluapnya Aliran Air, Lumpur di Sungai Surabaya Dikeruk

Nah, untuk mempercepat proses pengerukan di kedua saluran tersebut, Erna telah menambah unit alat berat berupa long arm excavator beserta ponton di kedua lokasi itu. Untuk yang di Wonorejo, ada empat unit alat berat yang diletakkan di sana.

Dengan rincian, tiga alat berat di kawasan Pondok Nirwana (Jalan Baruk Utara) dan satu alat berat di dekat jembatan Jalan Raya Kendalsari atau belakang IPH (Intan Permata Hati School).

"Kalau di Kalibokor itu juga ada empat alat beratnya. Kalau bisa yang Wonorejo itu maksimal tiga bulan selesai. Supaya (alat beratnya) bisa dipakai yang lainnya," ia mengungkapkan.

BACA JUGA: Dua Puluh Brand Sumbang Sampah Terbanyak di Sungai Surabaya

Menurutnya, pengerukan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir di beberapa kawasan Surabaya. Selain itu pula, upaya ini untuk mendukung sistem drainase yang akan diterapkan di Sungai Kalimas. "Kalau selama ini kan Sungai Kalimas mengaliri seperti ke saluran Kalibokor terus airnya dibagi-bagi. Nah, kalau nanti dibalik,” ia menerangkan.

Ketika pintu air petekan itu beroperasi, maka otomatis sistem drainase di Sungai Kalimas dapat difungsikan. Erna menyebut, jika selama ini Sungai Kalimas mengaliri beberapa saluran, nantinya beberapa saluran itu dapat mengaliri Sungai Kalimas jika airnya surut.

“Begitu pintu petekan sudah bisa dikondisikan, air laut kan sudah tidak bisa pasang karena ditutup pintu. Nanti itu kalau air Kalimas kosong (surut), air di Kalibokor bisa dibalik (dialirkan) ke situ (Kalimas)," ia memungkasi.