Logo

Sulit Dapatkan Pekerjaan, Pelamar Rela Tawarkan Imbalan Agar Diterima Kerja

Reporter:,Editor:

Kamis, 22 May 2025 10:00 UTC

Sulit Dapatkan Pekerjaan, Pelamar Rela Tawarkan Imbalan Agar Diterima Kerja

Pelaksanaan Job Fair 2024 di Balai Latihan Kerja Pemkot Probolinggo, Selasa, 9 Juli 2024. Foto: Dinas Kominfo Kota Probolinggo

JATIMNET.COM , Lamongan – Sulitnya mendapatkan pekerjaan di Kabupaten Lamongan membuat pelamar rela menawarkan imbalan agar diterima bekerja di suatu perusahaan. 

Setidaknya, fenomena ini diposting di @adminhrdbyi, akun instagram resmi PT Buildyet Indonesia, salah satu perusahaan terkemuka di Lamongan, Kamis, 22 Mei 2025.

Perseroan di Jalan Raya Gresik - Lamongan, Deket Wetan, Rejosari, Kecamatan Deket tersebut memproduksi sepatu dengan brand terkemuka, yakni Puma.

BACA: Pemkot Probolinggo Gelar Job Fair 2024, Ada 943 Lowongan Kerja

Dalam akun instagram resminya, PT Buildyet Indonesia telah memosting sebuah percakapan dengan pelamar kerja yang sudah berulang kali mengajukan untuk bekerja di pabrik. Namun, tak kunjung mendapatkan panggilan.

“Selamat pagi Bapak/Ibu. Mohon maaf sebelumnya mengganggu apa benar ini WA HRD -?,” tanya pelamar dalam percakapan yang di-screenshoot dan diposting di akun instagram @adminhrdbyi.

“Selamat pagi, benar,” jawab admin media sosial tersebut.

“Mohon maaf sebelumnya saya berbicara dengan Bapak/Ibu?” tanya pelamar lagi.

“Admin”, jawabnya.

Di-(sebagian teks dicoret) ada lowongan ta bu ? Soalnya saya sudah kirim 5x tapi belum perna ada panggilan. Kalau bisa mohon dibantu buk, untuk bisa kerja di- kalaupun ada adminya gak apa2 Bu, tapi setelah masuk kerja n wajar adminnya, mohon maaf sekali lagi buk," tulis pelamar.

BACA: Pemkot Mojokerto Gelar Job Fair, Ada 1.328 Lowongan Kerja

Hal itu, merupakan bukti nyata jika untuk mendapatkan pekerjaan di Kabupaten Lamongan sangatlah sulit, itu mencerminkan bahwa angka pengangguran di kota Soto sangatlah banyak dan mereka membutuhkan solusi agar bisa bekerja untuk mendapatkan penghasilan.

Puluhan perusahaan industri atau pabrik yang berdiri mega di kota Soto itu ternyata belum memiliki dampak yang signifikan terhadap warga Lamongan.

Entah puluhan pabrik itu diisi oleh warga luar daerah atau bagaimana sehingga angka pengangguran di Lamongan masih tinggi.

Sementara, menyikapi kejadian tersebut kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Lamongan Zamroni, mengatakan jika angka pengangguran di Kabupaten Lamongan ada 30.000 orang sehingga jika hanya berharap kepada pabrik maka angka pengangguran di Lamongan tidak akan bisa terkurangi.

"Oleh karenanya Disanker membuat pelatihan-pelatihan kerja sehingga masyarakat memiliki keterampilan, ketika mereka melamar pekerjaan sudah siap dan jika mereka membuka usaha sendiri juga sudah siap," tuturnya.