Rabu, 16 February 2022 07:20 UTC
Pemkot Mojokerto melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Evaluasi Pelaporan Dana BOS Reguler tahun anggaran 2021
JATIMNET.COM, Mojokerto - Pemkot Mojokerto melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Evaluasi Pelaporan Dana BOS Reguler tahun anggaran 2021. Hal tersebut untuk memberikan pembekalan pengelola agar anggaran dana bos dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Sebanyak 56 peserta terdaftar dalam kegiatan yang berlangsung hari ini dan besok (16-17 Februari 2022) di aula SDN Balongsari 5 dan 6, kompleks Empunala. Para peserta merupakan perwakilan pengelola dana BOS dari setiap sekolah dasar se-Kota Mojokerto di bawah Dinas P dan K.
"Keberadaan anda semua di sini sangat penting. Jika pengelola tidak memahami petunjuk dan tekniknya secara tepat, maka akan berimplikasi pada terkendalanya proses pendidikan," ujar Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari sekaligus membuka forum tersebut, Rabu 16 Februari 2022.
Mengingat, pendidikan merupakan salah satu layanan dasar bagi masyarakat. Sehingga anggaran yang dikucurkan untuk proses tersebut pun terbilang besar jika dibanding sektor lainnya. Bagi pemerintah daerah sendiri, minimal 20 persen dari APBD harus dialokasikan pada sektor tersebut (mandatory spending).
Baca Juga: Pembelajaran Daring di Rumah Diperpanjang, Dana Bos untuk Beli Paket Data
"Bagaimana anggaran besar yang dikeluarkan bisa benar-benar berdampak pada upaya pencapaian tujuan nasional, Indonesia Emas. Sehingga perlu ada kesamaan persepsi antara pemerintah dan satuan pendidikan," ungkap sosok yang akrab disapa Ning Ita itu.
Selain itu, Ning Ita juga mengajak para tenaga pendidik untuk memperkecil peluang terjadinya lost learning, dimana siswa tidak bisa mencapai hasil sesuai target pembelajaran. Hal tersebut semakin sulit dihindari, terlebih sejak terjadinya pandemi covid-19 yang mengharuskan pjj, serta karena fakta bahwa lndonesia belum siap konversi ke digital.
"Ini pr besar bagi bangsa kita bagaimana mengejar dampak lost learning, untuk saling bersinergi agar tidak terjadi penurunan kualitas outcome pendidikan. Nah salah satu yang telah diusahakan oleh Kota Mojokerto yaitu melalui program sekolah penggerak yang kemarin baru saja diresmikan (15 Februari)", ungkap Ning Ita.
Sebagai informasi, pada forum tersebut Ning Ita turut didampingi kadis P dan K, Amin Wachid. Serta turut mengundang narasumber auditor ahli madya dan ahli muda dari inspektorat Kota Mojokerto. (Inforial)