Logo

Suhu Lebih Dingin dari Biasanya? Ini penyebabnya

Reporter:

Jumat, 21 June 2019 06:40 UTC

Suhu Lebih Dingin dari Biasanya? Ini penyebabnya

Ilustrasi. Foto: pxhere

JATIMNET.COM, Surabaya – Beberapa hari terakhir suhu udara terasa lebih dingin dari biasanya. Hal tersebut karena pengaruh Monsoon Dingin Australia yang diperkirakan berlangsung mulai Juni hingga September 2019.

Suhu udara yang dingin ini dipengaruhi adanya periode musim dingin di benua Australia yang berada di tekanan udara yang cukup tinggi.

Hal itu membuat terbentuknya antisiklon di daerah tersebut serta massa udara yang bersifat dingin dan kering. Sedangkan, wilayah Asia sendiri mengalami musim panas dan terdapat daerah tekanan rendah sehingga terbentuk siklon.

BACA JUGA: Kemarau 2019, BMKG Prediksi Kekeringan Hampir Merata di Jatim

"Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi angin timuran yaitu massa udara berasal dari Benua Australia." Dilansir dari laman BMKG.

Udara dingin ternyata tak hanya dirasakan di Pulau Jawa, namun berbagai wilayah di Indonesia juga merasakannya, seperti Bali, NTB dan NTT.

Penyebabnya adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia dan rendah di Asia yang menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia membawa udara dingin dan kering tersebut mengarah ke Asia melewati Indonesia.

BACA JUGA: BMKG: Gelombang di Perairan Selatan Jawa Bisa Mencapai Enam Meter

Dikutip dari analisis iklim BMKG menyatakan, "Sementara Monsoon Australia diperkirakan lebih kuat dibanding normalnya sehingga berpotensi mengurangi peluang pembentukan awan dan hujan di wilayah Indonesia khususnya bagian selatan."

Monsoon Dingin Australia juga menyebabkan suhu udara musim kemarau di Indonesia menjadi lebih dingin dari musim hujan. Monsoon Dingin Australia ini akan berlangsung dari hingga September nanti.

Sumber: suara.com