Rabu, 29 June 2022 00:20 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Jember - Anggota DPRD Jawa Timur Hari Putri Lestari prihatin dengan mulai terkikisnya ideologi Pancasila dikalangan milenial. Karena itu, Politikus PDI Perjuangan ini menggelar sosialisasi kebangsaan tentang ideologi pancasila ke generasi Milenial yang ada di wilayah Jember, Senin 27 Juni 2022.
Wanita yang akrab disapa HPL tersebut menilai, terkikisnya ideologi pancasila mulai terlihat dengan terjadi sejumlah kasus makar di beberapa wilayah daerah di Indonesia, seperti di Lampung, Padang dan di Jawa Barat. “Yaitu upaya mendirikan negara di dalam negara," kata HPL.
Kasus seperti itu, kata dia, menjadi indikasi kuat bahwa dasar negara Indonesia sedang digoyah. Sehingga diperlukan penguatan nilai-nilai Ideologi Pancasila kepada masyarakat. "Kita harus ingatkan ke masyarakat khususnya generasi melenial, bahwa ada rong-rongan dilakukan sebagian kelompok ingin yang mengubah ideologi dan ingin mendirikan negara didalam negara," katanya.
HPL berharap kepada para aktivis, akademis dan tokoh masyarakat, agar turut mengajarkan nilai-nilai pancasila dalam lingkungan sekitar.
Baca Juga: Hari Lahir Pancasila, Kapolresta Mojokerto Cium Tangan Anak Kuli Bangunan
Sementara, Pengamat Wawasan Kebangsaan yang menjadi pembicara, Suseno Riban menilai Pancasila adalah ideologi hanya bagus dan menang dalam perdebatan formal, seperti seminar maupun Upacara. "Tetapi dalam pelaksanaan dan realisaisinya, pancasila selalu kalah, itu yang perlu kita diskusikan," ujarnya.
Dia menyebut, lunturnya nilai-nilai Pancasila, di antaranya, bisa karena dampak keterbukaan Informasi global, sehingga mempengaruhi pola pikir masyarakat. "Ada sebuah kasus, di mana warga negara kita, lebih suka tinggal di Syuriah, dan memilih bergabung dengan ISIS," kata pria yang akrab disapa Mas Seno ini
Mengingat Internet Of Thinking membuat orang semakin individualis, kata Seno, akibatnya mereka tidak kenal dengan tetangga rumah sendiri dan lebih mengenal teman yang mereka ketahui dari dunia maya.
Intisari sari Pancasila lanjut pemerhati wawasan kebangsaan adalah kekuatan gotong-royong, atau kemampuan komunitas ini masih dapat terlaksana di pedesaan.
"Nilai pancasila dan gotong-royong di desa -desa tidak akan terkikis . Coba lihat idi desa-desa, komunitas-komunitas pasti hidup, dan harus selalu dihidupkan," katanya.