Logo

Soal Pengembalian Biaya Seragam Siswa MBR, Ini Kata Kepala Sekolah SMA di Surabaya

Reporter:,Editor:

Kamis, 09 September 2021 07:40 UTC

Soal Pengembalian Biaya Seragam Siswa MBR, Ini Kata Kepala Sekolah SMA di Surabaya

Dispendik Surabaya saat meninjau PTM di SMPN 15 Surabaya, Kamis 9 September 2021.

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo bersama jajarannya keliling meninjau proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah SMP di Kota Surabaya. Kali ini, rombongan ini meninjau PTM di SMPN 15 Surabaya, Kamis 9 September 2021.

Kedatangannya untuk menanyakan mengenai koperasi sekolah sedang melakukan pengembalian biaya seragam yang terlanjur dibeli orang tua siswa, yang berasal kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Terutama di SMPN 15 Surabaya.

Mengenai hal tersebut, Kepala SMPN 15 Surabaya Shahibur Rachman menjelaskan, bahwa total siswa dari kalangan MBR di sekolahnya mencapai 400 siswa. Rinciannya, untuk kelas 7 sebanyak 185 siswa dam kelas 8 sebanyak 186 siswa, sisanya kelas 9.

Baca Juga: Koperasi Sekolah di Surabaya Kembalikan Uang Siswa MBR yang Terlanjur Beli Seragam

Dari total ratusan siswa MBR itu, yang terlanjur membeli seragam ada 47 siswa. Mereka ada yang membeli semua keperluan seragam yang totalnya mencapai Rp 1 juta, ada pula yang hanya membeli atribut sekolah yang nilainya di bawah Rp 50 ribu.

“Dan yang pasti, kami tidak memaksa siswa untuk membeli seragam di koperasi sekolah. Kami membebaskan. Cuma kami menginformasikan, jika koperasi sekolah menyediakan perlengkapan sekolah yang bisa dibeli,” ia menuturkan.

Di lain pihak, salah seorang wali murid bernama Erna warga Setro, Surabaya, mengaku sebenarnya sudah jauh-jauh hari dia menabung untuk keperluan membeli seragam ini. Sehingga saat sekolah menginformasikan bahwa sekolah telah menyediakan seragam sekolah, dirinya langsung membelinya.

Baca JugaSD-SMP di Surabaya Gratis bagi Peserta Didik MBR Jalur Afirmasi

“Sejak anak saya lulus SD dan diterima SMPN 15, saya sudah menabung untuk membeli seragam. Karena selama pandemi tidak sekolah, uang jajannya saya tabung. Sekarang ada PTM, saya beli seragam itu.Karena saya ingin anaknya saat sekolah pakai seragam baru,” kata Erna yang menyebut jumlah uang yang dikembalikan sebanyak Rp 600 lebih, sama seperti saat waktu beli seragam.

Karena uangnya dikembalikan, Erna berencana uangnya akan dipergunakan untuk keperluan sekolah lainnya. Seperti membeli buku, LKS atau peralatan tulis lainnya.

“Saya bersyukur karena dikembalikan. Terima kasih Pak Wali Kota. Terima kasih Dinas Pendidikan Surabaya. Uangnya nanti bisa dipakai untuk keperluan lain,” ia memungkasi.