Logo

Siswa dan Warga Pilih Naik Perahu Akibat Jembatan Putus

Reporter:

Selasa, 16 October 2018 07:38 UTC

Siswa dan Warga Pilih Naik Perahu Akibat Jembatan Putus

Ilustrasi siswa naik perahu. Ilustrator: Gilas Audi.

JATIMNET.COM, Simpang Empat – Sejumlah siswa dan masyarakat harus menggunakan perahu motor untuk menyeberangi sungai Batang Saman. Aktivitas ini dilakukan akibat putusnya jembatan di Jorong Tanjung Pangkal, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, sejak Kamis 11 Oktober 2018 silam.

“Putusnya jembatan membuat transportasi harus menggunakan perahu motor untuk menyeberangi sungai. Kami perkirakan sekitar 400 keluarga, yang umumnya anak-anak sekolah di Kapar dan Simpang Empat,” kata Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto, Antara, Selasa 16 Oktober 2018.

Yulianto menambahkan, selain anak sekolah, warga yang tinggal di Gersindo dan Tanjung Pangkal juga terpaksa menyeberangi sungai karena banyak yang bekerja di perusahaan kelapa sawit dan bekerja di Simpang Empat.

“Rata-rata ada sekitar 300 orang yang menyeberangi sungai itu menggunakan perahu motor. Biasanya menggunakan jembatan gantung yang putus itu,” ujarnya.

Menurutnya perbaikan jembatan Tanjung Pangkal sifatnya sudah mendesak, lantaran jembatan tersebut menjadi urat nadi bagi masyarakat. Meskipun ada jalan lain, namun untuk menuju Simpang Empat dibutuhkan waktu sekitar satu jam.

“Tahap awal tentu rehap jembatan harus segera dilakukan. Kami berharap kepada Pemerintah Pusat dapat melihat dan membantu pembangunan jembatan itu segera,” harapnya.

Ia menyebutkan selain disebabkan jembatan putus, meluapnya Sungai Batang Saman juga merendam puluhan rumah warga yang ada di sekitar bantaran sungai.

“Bantuan kebutuhan pokok dan peralatan lainnya sudah kita salurkan. Namun ada di sejumlah titik yang masih dalam tahap penyaluran, karena terkendala akses transportasi,” sebutnya.

Sementara itu Camat Pasaman, Andre Affandi mengatakan ada sekitar 25 rumah yang berada di pingggir sungai itu terancam ambruk. “Untuk banjir saat ini ada sekitar 15 unit rumah warga yang rusak akibat hantaman air Sungai Batang Saman,” ujarnya.

Ia sangat mengharapkan adanya pembangunan dan atau bronjong di tepi sungai karena sudah hanyut dihantam air sungai. Apabila tidak dilakukan perbaikan ancaman puluhan rumah warga yang di tepi sungai bisa ambruk.