Logo

Simak! Berikut Beberapa Penekanan Sebelum Sekolah Tatap Muka Dibuka

Reporter:,Editor:

Kamis, 27 May 2021 23:00 UTC

Simak! Berikut Beberapa Penekanan Sebelum Sekolah Tatap Muka Dibuka

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo memimpin rapat koordinasi persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan virtual, Kamis 27 Mei 2021.

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo memimpin rapat koordinasi persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Kamis 27 Mei 2021. Rapat yang berlangsung melalui virtual tersebut, diikuti seluruh Kepala Sekolah SD-SMP se-Surabaya.

Sebagai informasi, lantaran tidak ingin ada polemik ketika sekolah tatap muka ini mulai dibuka, maka dari itu, para orang tua yang tidak berkenan anaknya mengikuti sekolah tatap muka tetap akan difasilitasi.

Dalam rapat tersebut, ada beberapa penekanan yang disampaikan oleh Wali Kota Surabaya sebelum sekolah tatap muka dibuka. Pertama, terkait penyesuaian jam belajar sekolah di kelas nantinya dapat selesai sebelum pukul 12.00 WIB.

Kedua, protokol kesehatan pakai masker juga harus dipastikan. Ketiga, nanti tidak ada waktu jam istirahat atau keluar ke kantin, sehingga anak-anak makanannya juga bawa dari rumah.

Baca Juga: Bagi yang Tidak Diijinkan Mengikuti PTM di Sekolah, Tetap Akan Diberi Fasilitas

Sebelum PTM dibuka, seluruh kepala sekolah juga diingatkan kembali agar betul-betul memastikan anak yang hadir di sekolah membawa form persetujuan dari orang tua. Sedangkan untuk kapasitas murid di kelas, diatur 25 persen apabila wilayah sekolah dalam kategori zona oranye. Sementara zona kuning atau hijau mungkin bisa dinaikkan jumlah siswanya.

Di lain hal, para kepala sekolah juga kembali diingatkan agar memastikan setiap guru yang mengajar PTM telah mengikuti dua kali vaksin. Apabila belum, para guru dan karyawan di sekolah tersebut dapat didata dan disampaikan ke Dispendik Surabaya.

Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo mengingatkan kepada para kepala sekolah, agar setiap guru atau karyawan di sekolah yang belum divaksin bisa segera dilaporkan.

Jika mereka tak berkenan mengikuti vaksin, ia berharap para kepala sekolah dapat melaporkan agar bisa dicarikan jalan keluar. "Bapak ibu juga nanti apabila ada yang tidak mau divaksin, maka silahkan laporkan ke kami agar kita bisa mencarikan jalan keluar. Nanti mereka tidak boleh datang ke sekolah karena salah satu persyaratannya itu (vaksin)," ia menegaskan.

Baca Juga: DPR Dukung Mendikbud PTM Digelar Bulan Juli

Tak hanya itu, para guru di Surabaya juga didorong agar dapat mengikuti sertifikasi. Harapannya, kualitas pendidikan di Surabaya, baik sekolah negeri maupun swasta sama. Makanya, para kepala sekolah diminta pula agar mendata setiap guru yang belum mengikuti sertifikasi.

Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini juga berharap ada masukan-masukan atau saran dari masing-masing kepala sekolah terkait rencana pembukaan PTM. Saran tersebut, nantinya akan digunakan sebagai landasan untuk menentukan kebijakan selanjutnya.

"Saran dan masukan yang panjenengan sampaikan nanti, hasilnya bisa kita buat rancangan kebijakan. Dengan harapan, kebijakan ini bisa sesuai dengan harapan kita semuanya," kata Supomo, Kamis 27 Mei 2021.

Dalam rapat tersebut, Supomo juga meminta kepada para Kepala Sekolah agar segera mengupdate data para orang tua yang mengizinkan anaknya mengikuti PTM. Ia berharap, kepala sekolah juga aktif berkomunikasi dengan para orang tua tersebut.

Baca Juga: Dibanding Tahun Lalu, Terdapat Dua Perubahan Mendasar Pada PPDB Tahun Ini

"Karena itu saya berharap ada komunikasi dengan mereka (orang tua) agar kita bisa memprediksi kemungkinan sekolah tatap muka ini. Karena sekolah tatap muka, salah satu syaratnya adalah izin dari orang tua," ia menandaskan.

Kendati nantinya PTM dibuka, namun pembelajaran melalui daring tetap dilakukan. Bagi para anak didik yang belum mendapatkan izin orang tua mengikuti PTM, tetap akan disediakan fasilitas pembelajaran melalui daring.

"Jadi masih tetap seperti kemarin, tetap ada daring. Karenanya besok masih tetap disiapkan sekolah daringnya. Anak-anak yang belum diizinkan orang tuanya, harus mengikuti melalui daring karena anak-anak juga belum diperbolehkan masuk 100 persen," ia memungkasi.