Senin, 24 May 2021 06:40 UTC
Suasana proses belajar mengajar dengan menerapkan protokol kesehatan, yakni seperti mengenakan masker ataupun face shield dan jaga jarak. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah rencananya akan mulai berjalan setelah libur Lebaran. Meski demikian, fasilitas tetap diberikan kepada para orang tua murid yang tidak ingin anaknya mengikuti PTM di sekolah.
Bagi orang tua yang tidak berkenan, anaknya masih dapat mengikuti pembelajaran melalui daring yang dikombinasikan dengan pertemuan tatap muka di sekolah. Adapun salah satu persiapan sebelum dimulainya sekolah tatap muka jenjang SD-SMP di Kota Pahlawan adalah meminta persetujuan izin dari para orang tua.
Dalam hal ini, dua opsi atau pilihan telah diberikan kepada para orang tua murid. "Kita memang menyediakan dua (opsi), secara tatap muka dan daring. Jadi siapa yang merasa nyaman dengan (pembelajaran) daring kita fasilitasi. Siapa yang nyaman dengan tatap muka kita fasilitasi. Jadi kita fasilitasi dua-duanya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin 24 Mei 2021.
Selain meminta persetujuan dari para orang tua murid, seluruh tenaga pengajar dalam sekolah tatap muka itu juga dipastikan sudah menjalani dua kali vaksin.
Baca Juga: Kajari Tanjung Perak Isi Materi Hukum dalam Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
"Kita sudah menyiapkan seluruh guru divaksin. Kalau guru masih satu kali vaksin, maka dia tidak boleh melakukan (mengajar) tatap muka, kecuali yang sudah dua kali (vaksin)," ia menjelaskan.
Di samping itu, dalam proses pembelajaran tatap muka di sekolah, setiap lembaga pendidikan juga diwajibkan menerapkan SOP protokol kesehatan secara ketat. Seperti, menyediakan fasilitas cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, penataan jarak tempat duduk siswa, serta mewajibkan memakai masker dan face shield.
"Pengisiannya (kapasitas) adalah 25 persen dari ruang kelas. Siswa juga tidak boleh keluar dari ruangan. Jadi istirahatnya hanya di ruangan kelas, makan, setelah itu selesai, langsung pulang,” ia menguraikan.
Baca Juga: Dukung Simulasi Sekolah Tatap Muka, Kapolrestabes Surabaya jadi Pemateri Utama
Nah, untuk memastikan pembelajaran tatap muka nantinya berjalan secara optimal dan aman, sebelumnya juga beberapa kali telah dilakukan uji coba. Dalam uji coba tersebut, metode Hybrid Learning pun diterapkan. Atau, pembelajaran dengan sistem daring yang dikombinasikan dengan pertemuan tatap muka di sekolah.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Sekolah Menengah (Sekmen), Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Tri Aji Nugroho menambahkan bahwa uji coba PTM merupakan rangkaian dari persiapan sekolah tatap muka. Uji coba ini untuk memberikan gambaran kepada masyarakat, khususnya orang tua murid bagaimana suasana belajar mengajar di sekolah.
"Harapannya juga memberikan keyakinan kepada masyarakat, agar mereka yakin bahwa pelaksanaan PTM nanti, Insya Allah akan terlaksana dengan protokol kesehatan. Mulai bagaimana menata kursi di kelas, sikap anak-anak di dalam kelas dan guru mengajar di depan," kata Tri Aji memungkasi.