Logo

Seratus Ribu Muslimat NU Deklarasi Anti Hoaks

Reporter:

Minggu, 27 January 2019 04:40 UTC

Seratus Ribu Muslimat NU Deklarasi Anti Hoaks

no image available

JATIMNET.COM, Jakarta - Sekitar 100 ribu lebih warga Muslimat NU deklarasi anti hoaks, fitnah dan ghibah pada perayaan Hari Lahir Muslimat NU ke-73 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 27 Januari 2019.

Deklarasi dipimpin oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa. Ada empat poin dalam deklarasi yang dibacakan oleh Khofifah dan diikuti oleh seratusan ribu anggota Muslimat yang hadir.

Poin pertama menekankan pentingnya penolakan pada hoaks, fitnah, dan ghibah yang dapat memicu perpecahan dan perselisihan bangsa. Poin kedua menegaskan anggota Muslimat tidak akan membuat dan menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, fitnah, dan ghibah.

Sedangkan poin ketiga adalah pentingnya membudayakan menyaring berita sebelum menyebar informasi yang diterima, dan poin keempat mengingatkan tentang perlunya berpikir positif untuk menguatkan ukhuwah dan persatuan bangsa.

Khofifah mengatakan, komitmen ini perlu dipegang mengingat nilai-nilai yang diusung NU berkenaan dengan corak Islam yang mengedepankan toleransi dan moderasi.

BACA JUGA: Cara Berpolitik Muslimat Menurut Khofifah

Pada Momen tersebut, Khofifah juga mengingatkan potensi luar biasa yang dimiliki Muslimat sebagai organisasi perempuan yang punya kader berkualitas, berintegritas, dan komitmen yang luar biasa.

“Kekuatan muslimat NU itu dari kemandiriannya, membangun dari ranting, cabang hingga wilayah pusat,” ujar Khofifah yang sebentar lagi dilantik menjadi Gubernur Jawa Timur ini.

Menurut dia, Indonesia diberi rahmat sebagai bangsa yang beragam baik suku, bahasa, tradisi, hingga agama. Namun perbedaan ini hendaknya disikapi dengan bijak bukan malah menjadi bibit perpecahan antar anak bangsa.

“Toleransi dengan yang berbeda jadi bagian yang akan menjadikan kita berlomba-lomba menuju kebaikan dari yang satu kepada yang lain,” ucap Khofifah.

Dia juga menekankan perlunya memberikan ruang kebebasan berkespresi dan kebebasan berbicara, agar muncul rasa saling menghargai.