Minggu, 30 December 2018 08:55 UTC
Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam acara Maulidur Rasul dan Doa untuk Keselamatan Bangsa di Jatim Expo, Minggu 30 Desember 2018. Foto: Nani Mashita
JATIMNET.COM, Surabaya – Sekitar 5.000 anggota Muslimat Nahdlatul Ulama menghadiri Maulidur Rasul dan Doa untuk Keselamatan Bangsa di Jatim Expo, Minggu 30 Desember 2018. Mereka berdoa agar Indonesia diselamatkan dari beragam bencana serta berita hoaks dan perpecahan.
Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa tidak membantah bila kegiatan ini ditunggangi politik. “Tapi politik Muslimat adalah politik kebangsaan ahlussunnah wal jamaah,” ujarnya.
Dia mengatakan sebagai bagian dari sebuah bangsa, Muslimat merasa punya kewajiban agar Indonesia diselamatkan oleh Allah SWT. Apalagi ada suasana yang ingin mengganggu integrasi bangsa. Salah satunya maraknya kabar hoaks yang merajalela.
Namun peran yang dilakukan Muslimat berbeda dengan TNI, Polri atau ASN. Pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk melengkapi ikhtiar agar Indonesia tidak pecah, melalui doa kepada Tuhan YME.
“Kami mengajak semua bermunajat agar menjauhkan Indonesia dari perpecahan, bencana alam dan distorsi sosial akibat hoaks yang menyebar,” katanya.
BACA JUGA: Demi Menangkan Jokowi, Khofifah Dekati Tokoh Kunci Jawa Timur
Gubernur Jatim terpilih ini menyatakan, Pemerintahan Indonesia saat ini sudah berhasil. Dia mencontohkan keberhasilan mengambil alih 100 persen saham Blok Rokan dan 100 persen Blok Mahakam serta 51,3 persen saham Freeport.
Dia lalu memutar video yang memprediksi Indonesia bakal jadi negara keempat di dunia yang perekonomiannya terkuat keempat di dunia. Dia mengatakan prediksi ini tak lepas dari keberhasilan pemerintah selama empat tahun terakhir meletakkan dasar pembangunan ekonomi.
BACA JUGA: Kejaksaan Jatim Siap Buka-Bukaan Kasus P2SEM
Khofifah lalu bertanya kepada ribuan jemaah Muslimat tentang sosok yang ada di balik keberhasilan ini.
“Siapa yang meletakkan dasar perekonomian Indonesia sehingga kita diprediksi jadi negara dgn ekonomi terkuat keempat di dunia?” tanya Khofifah.
“Jokowi...” jawab anggota Muslimat NU dengan kompak.
Sayangnya, lanjut Khofifah, tahun 2018 juga jadi tahun marak hoaks. Masyarakat sendiri banyak yang tidak sempat menyaring dan berbagi serta mengklarifikasi beragam hoaks saat ini. “Ini harus jadi koreksi kita bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan kegiatan doa bersama dilakukan di berbagai tempat maupun dengan jumlah massa yang bervariasi. PP Muslimat NU juga berencana untuk melaksanakan salat tahajud berjamaah yang diikuti 100 ribu orang. “Lokasinya di Gelora Bung Karno dilaksanakan dalam waktu dekat,” kata Khofifah.
