Senin, 17 December 2018 14:43 UTC
Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri survei The Initiative Institute, Senin 17 Desember 2018. Foto: Baehaqi Almutoif .
JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur terpilih (periode 2019-2024) Khofifah Indar Parawansa akan mendekati tokoh-tokoh kunci untuk memenangkan pasangan Joko Widodo-Maruf Amin dalam pemilihan presiden 2019.
Ia mengatakan tak bosan berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat agar pasangan capres dan cawapres pilihannya memenangi pilpres.
“Memang saya juga lakukan (pendekatan) yang dalam jumlah ribuan. Tapi yang jumlah puluhan juga, bahkan secara personal saya turun,” katanya dalam acara peluncuran hasil survei politik The Initiative Institute di Hotel Wyndham Surabaya, Senin 17 Desember 2018.
BACA JUGA: Ini Permintaan Erick Thohir Kepada Khofifah
Menurut Khofifah, pendekatan pada tokoh kunci, di antaranya tokoh komunitas dan tokoh keagamaan, itu penting untuk membangun komunikasi dan memahami kondisi masyarakat bawah. “Kebetulan saya termasuk yang membangun komunikasi dengan mereka,” katanya.
Ia mengatakan selalu mengajak untuk mengembangkan wawasan kebangsaan dan keumatan dalam tiap pertemuan dengan masyarakat. Ia meminta mereka bersatu dalam prespektif kepemimpinan nasional. Cara itu sekaligus ia yakini mampu mendulang suara pemilih mengambang.
Ia memberi contoh pengalaman di daerah Jawa Timur bagian timur. Yakni dengan membandingkan sebelum dan sesudah komunikasi itu dilakukan. “Saya rasa daerah seperti Tapal Kuda sudah berubah, dari awal yang komunikasinya belum terbangun dan setelah komunikasi itu terbangun,” ujarnya.
Agar strategi pemenangan yang dilakukan tepat, ia mengatakan telah menggandeng lembaga survei.
BACA JUGA: Khofifah-Emil Dan Dahlan Iskan Batal Jadi TKD Jokowi-Ma’aruf
Peneliti The Initiative Institute Hari Fitriyanto mengatakan Jatim adalah medan pertarungan yang susah dimenangkan oleh pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Faktornya dua pasangan yang berkompetisi dalam pilgub 2018 lalu, kini mengarahkan dukungan pada Jokowi-Maruf. “Ini tidak lagi jadi battle ground lagi untuk Prabowo versus Jokowi,” katanya.
The Initiative Institute mencatat elektabilitas Jokowi-Maruf mencapai 57,7 persen dan Prabowo-Sandi 19,7 persen. Adapun sisanya, 21,1 persen menjawab ragu-ragu dan 1,5 persen tak menjawab. Survei itu dilakukan pada 10-18 Oktober dengan responden mencapai 5.500 orang dan margin of error 1,32 persen.
“Angka yang ditampilkan di survei tidak mengejutkan sebenarnya,” kata Hari.
Ia menduga tim pemenangan Prabowo-Sandi sudah menyadari keunggulan lawannya di Jatim. “Saya kira itu kenapa menjadi pertimbangan Prabowo-Sandi memilih menggeser markas besar tim pemenangan di Jawa Tengah dari pada Jawa Timur,” katanya.
Chief Executive Officer The Initiative Institute Airlangga Pribadi mengatakan pekerjaan rumah bagi pasangan Prabowo-Sandi di sisa waktu kampanye adalah mengkristalkan para pemilihnya.
Menurut dosen ilmu politik Universitas Airlangga Surabaya itu, mereka yang menyukai Prabowo-Sandi lebih pada ketidaksukaan terhadap Jokowi.
