JATIMNET.COM, Surabaya – Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya menyita 30 kendaraan bermotor yang diduga berkaitan dengan aksi kejahatan sepanjang 2018. Sebagian di antaranya kendaraan terbaru.

Sejak Januari 2018, Satlantas gencar melakukan pemeriksaan dokumen kendaraan, termasuk operasi Patuh Semeru pada akhir April. Operasi itu dilakukan di lokasi rawan kejahatan di Kota Pahlawan.

“Satlantas kami mendeteksi beberapa kendaraan yang melintas di jalan-jalan utama di Surabaya, terlibat dengan berbagai tindak pidana,” kata Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Rudi Setiawan pada wartawan di Satpas Colombo Surabaya, Selasa 7 Agustus 2018.

Setelah kendaraan disita, polisi mencocokkan registrasi nomor plat, rangka, dan mesin dengan surat kendaraan. Hasilnya, sejumlah kendaraan diduga kuat berkaitan dengan tindak pidana.

“Kalau dilihat dari plat nomornya ada sebagian yang baru keluar 2017-2018 ini,” katanya.

Beberapa kendaraan terindikasi obyek sengketa fidusia, yakni pengalihan kepemilikan benda ketika hak kepemilikannya masih di tangan pemilik. Kasus ini biasa terjadi dalam proses pembelian kendaraan melalui mekanisme kredit.

Menurut Rudi, kasus fidusia biasa terjadi pada pembeli kendaraan bermotor yang bermasalah. Karena tak sanggup membayar cicilan, pembeli nakal mengubah desain dan nomor kendaaran untuk dijual kembali ke orang lain.

Selain kasus fidusia, ia melanjutkan, kendaraan sitaan lain diduga berkaitan dengan pidana penggelapan, penipuan, dan pencurian. Untuk menindaklanjuti temuan itu, Satlantas berkoordinasi dengan Satuan Reserse Kriminal untuk melacak pemilik kendaraan dan menyelidiki kemungkinan keterlibatan dengan kejahatan lintas kota.