Senin, 11 November 2019 10:54 UTC
AUTOPSI. Jenazah Isnan, korban diduga bunuh diri di evakuasi ke rumah sakit untuk diautopsi. Foto: Yosibio
JATIMNET.COM, Blitar – Seorang warga Desa Jabung, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Isnan (58) ditemukan meninggal di kamar rumahnya dengan kondisi berlumurang darah, Senin 11 November 2019.
Dugaan sementara, korban bunuh diri dengan cara menyayatkan silet ke kaki dan wajah. Selain itu, jari kirinya juga dililit kabel yang dimasukkan ke stop kontak listrik. Saat ditemukan, kamar korban dalam kondisi terkunci dari dalam, begitu juga dengan pintu depan rumah korban.
"Jari tangan kiri korban terlilit kabel ke stop kontak. Sementara wajah dan kaki ada luka sayatan. Ditemukan silet di dekat korban," kata Kasatreskrim Polres Blitar AKP Sodiq Efendi kepada Jatimnet.com di sela-sela olah TKP.
Informasi yang diperoleh di sekitar lokasi kejadian, Isnan meninggalkan pesan di tembok kamar tempat dia mengakhiri hidupnya. Dia menulis pesan agar dimakamkan di kampung halaman di Jeruk (Desa Jeruk).
BACA JUGA: Pria Tanpa Identitas Tabrakkan Diri ke Kereta Api di Blitar
Korban diketahui sering terlibat pertengakaran dengan istrinya yang merupakan mantan TKW di Singapura. Istri korban baru 9 bulan terakhir kembali ke tanah air.
Penyebab pertengkaran diduga karena korban tidak bekerja sehingga istrinya sering mengomelinya. Namun empat hari terakhir, korban merasa sudah tidak sanggup lagi menerima omelan istri dan berniat mengakhiri hidupnya.
"Empat hari sebelum kejadian, korban menginap di rumah kakaknya di Selorejo. Di sana korban mengungkapkan akan bunuh diri karena tidak kuat bertengkar dengan istrinya," imbuh Sodiq.
Dari keterangan istrinya, korban dan dirinya beberapa hari terakhir tidak bertegur sapa. Pasutri ini hidup berdua namun setiap akhir pekan mereka mengambil cucunya dari Talun, untuk menginap di rumah mereka.
BACA JUGA: Santri di Blitar Tewas Tersengat Listrik
Sebelum kejadian, istrinya berpesan kepada korban, setelah pulang mengantar cucu akan menyelesaikan masalah mereka berdua. Namun, saat istrinya pulang justru mendapati Isnan telah meninggal.
Petugas Satreskrim Polres Blitar masih melakukan penyelidikan terkait meninggalnya korban. Polisi membawa jenazah korban ke rumah sakit Ngudi Waluyo Wlingi untuk diautopsi.
"Kami menunggu hasil autopsi di RS Ngudi Waluyo Wlingi. Nanti akan diketahui penyebab pasti kematian korban,” pungkas Sodik.
Menurut Widiono, tetangga korban yang menjadi saksi kejadian tersebut menceritakan, sekitar pukul 06.00 WIB dia mendengar suara Isnan menangis di dalam rumahnya.
BACA JUGA: Truk Pasir Hantam Bus Harapan di Kota Blitar
Widiono awalnya mengabaikan suara itu, karena tangisan serupa bukan hal aneh dan beberapa kali didengar oleh Widi. Di mata tetangga, pasutri ini memang dikenal tengah tidak harmonis dan sering bertengkar.
Namun ketika istri Isnan pulang dari mengantar cucunya ke sekolah, istri korban tidak bisa masuk rumah karena dikunci dari dalam. Widi pun dimintai tolong untuk mencongkel salah satu jendela agar bisa masuk ke dalam rumah.
Setelah berhasil masuk melalui jendela yang dicongkel ternyata rumah dalam keadaan sepi. Mereka tidak menemukan Isnan yang sebelumnya terdengar menangis. Widi dan istri korban kemudian menuju satu kamar yang tertutup dan terkunci dari dalam.
“Setelah saya dobrak, ternyata Isnan sudah meninggal dunia dalam kondisi bersimbah darah, terkapar di lantai kamar,” kata Widi memungkasi wawancara.
