Logo

Seorang Pekerja Tewas, Disnakertrans Jatim Bakal Periksa Pabrik Gula PT KTM Lamongan

Reporter:,Editor:

Selasa, 30 September 2025 06:00 UTC

Seorang Pekerja Tewas, Disnakertrans Jatim Bakal Periksa Pabrik Gula PT KTM Lamongan

Pengawas Ketenagakerjaan Sub korwil Lamongan Dinas Ketenaga Kerjaan Provinsi Jawa Timur Nurainiyah Silvia Indriani saat melakukan pembinaan dan pemeriksaan norma ketenagakerjaan di PT KTM satu bulan lalu. Foto: Nurainiyah Silvia Indriani

JATIMNET.COM, Lamongan - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur (Disnakertrans Jatim) bakal memeriksa pabrik gula PT Kebun Tebu Mas (KTM) yang terletak di Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan.

Pemeriksaan dilakukan setelah meninggalnya salah satu pekerja akibat kecelakaan kerja yang terjadi di pabrik gula tersebut, Senin, 29 September 2025.

"Saya sudah melaporkan kejadian itu. Pimpinan memerintahkan kepada kami untuk dilakukan pemeriksaan ke lokasi kejadian. Tujuannya, memastikan ada tidaknya pelanggaran K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)," kata Pengawas Ketenagakerjaan Sub Korwil Lamongan Disnakertrans Jatim Nurainiyah Silvia Indriani, Selasa, 30 September 2025.

Saat ini, menurutnya, masih dalam tahap menyelesaikan surat perintah tugas (SPT) sebagai landasan administrasi sebelum memeriksa pabrik gula PT KTM.

"Saya masih proses membuat SPT, karena kami tidak bisa serta merta turut ke lapangan kalau tidak ada surat tugasnya," ucapnya.

BACA: Turunkan Rasio Lost Time Injury, SIG Dukung Pembangunan Berkelanjutan Kuatkan Budaya K3

Silvi, sapaan akrab Nurainiyah Silvia Indriani juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pembinaan K3 jauh sebelum terjadinya kecelakaan kerja yang mengakibatkan salah satu pekerja meninggal dunia.

"Satu bulan sebelum kejadian, kami juga telah melakukan pembinaan dan pemeriksaan norma ketenagakerjaan di PT KTM," ujarnya.

Kecelakaan kerja di pabrik gula PT KTM bermula saat korban, Kunarto (41), yang merupakan kepala tim memerintah lima anggotanya untuk memperbaiki flash tank produksi, Minggu, 28 September 2025 sekitar pukul 23.00 WIB.

Anggota tim di bawah komando Kunarto, warga Bhayangkara Permai, Sidoarjo itu terdiri dari  Ari Joko Warsito, Gandi Suprayoga, Darminto, dan Kartono untuk memperbaiki flash tank produksi.

Perbaikan flash tank produksi karena kondisinya tersumbat. Akibatnya, cairan nira tidak bisa mengalir dan dapat membuat proses produksi terhenti jika tidak segera ditangani.

BACA: Tekan Angka Kecelakaan Kerja, PJB Gelar Lomba K3

Setelah mendapat perintah dari Kunarto, beberapa anggotanya itu bergegas memperbaiki flash tank tersebut. Upaya yang dilakukan dengan melonggarkan baut di pipa outlet, namun disayangkan usahanya itu sia-sia.

Karena belum membuahkan hasil, korban selanjutnya menginstruksikan kepada anggotanya agar memblender pipa outlet untuk mengetahui penyebab penyumbatan.

Saat mendapat perintah memblender outlet,  Dharmaji pun sempat mempertanyakan perintah kuntoro yang dikhawatirkan dapat membahayakan.

Namun korban ngeyel. Ia tetap mendesak anggotanya segera menjalankan perintahnya. Hingga akhirnya proses pemblenderan outlet pun dijalankan. Namun, saat berlangsungnya peblenderan sekira pukul 02.30 WIB Senin, 29 September 2025 Kuntoro naik ke platform pengecekan sensor level pada ketinggian 12 meter.

BACA:Upaya PJB Unit Paiton Tekan Angka Kecelakaan Kerja

Saat itu, ia juga memberikan penerangan dengan senter ke arah bawah, tempat tim melakukan perbaikan.

Tiba-tiba, cairan lime juice bersuhu sekitar 100 derajat Celsius menyembur kuat dari pipa dan mengenai tubuh Kunarto.Korban pun terjatuh dari ketinggian.

Saat itu Darmaji yang juga terkena percikan di punggung tangan kirinya berteriak memanggil korban. Namun, panggilan Dharmaji tidak ada jawaban. Saat itu pula, lokasi kejadian langsung diselimuti asap tebal akibat semburan cairan panas.

Sekitar 30 menit kemudian, Darmaji bersama rekan-rekannya berhasil turun untuk mencari Kunarto. Korban ditemukan tergeletak terlentang di lantai dasar di bawah Flash Tank, tubuhnya masih berlumuran cairan lime juice dan mengalami luka bakar pada bagian perut yang tersingkap.

Pengawas Ketenagakerjaan Sub korwil Lamongan Dinas Ketenaga Kerjaan Provinsi Jawa Timur Nurainiyah Silvia Indriani saat melakukan pembinaan dan pemeriksaan norma ketenagakerjaan di PT KTM satu bulan lalu. Foto: Nurainiyah Silvia Indriani