Logo

Sempat Tidak Bisa Diakses Sejak Diluncurkan, Website Lawan COVID-19 Kini Telah Pulih

Reporter:,Editor:

Jumat, 20 March 2020 07:20 UTC

Sempat Tidak Bisa Diakses Sejak Diluncurkan, Website Lawan COVID-19 Kini Telah Pulih

LAMAN COVID-19: Situs www.lawancovid19.surabaya.go.id, yang dirilis, Kamis 19 Maret 2020, belum bisa di akses hingga Jumat 20 Maret 2020, siang sekitar pukul 13.30 WIB. Baru sekitar pukul 13.37 laman tersebut bisa di akses. Foto: Restu

JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Kamis 19 Maret 2020 berkolaborasi meluncurkan website berlaman https://lawancovid-19.surabaya.go.id.

Laman tersebut berisikan konten mengenai pengertian Corona Virus atau Corona Virus Disease (COVID-19), cara pencegahan hingga pada tataran tindakan yang langsung terhubung dengan petugas dari Dinkes Kota Surabaya. Sayangnya, website tersebut dari sejak resmi dirilis hingga Jumat 20 Maret 2020 siang, belum bisa juga dibuka atau di akses.

Padahal, sebelumnya Kepala Diskominfo Kota Surabaya, M. Fikser sempat menyampaikan kalau bisa diakses menyampaikan, situ tersebu bisa di akses saat itu juga atau Kamis 19 Maret 2020 malam, namun nyantanya tidak bisa diakses.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Dirikan Posko dan Dapur Umum Covid-19

Nyatanya dari pantauan jatimnet.com terlihat bertuliskan situs ini tidak dapat dijangkau atau di akses. Bahkan, tertulis pula Alamat IP server www.lawancovid19.surabaya.go.id tidak dapat ditemukan, meski dicoba di akses melalui dekstop maupun mobile phone sejak Kamis 19 Maret 2020 hingga Jumat 20 Maret 2020.

Bahkan, sekitar puku13.30 WIB, dalam laman tersebut terlihat bertuliskan Situs ini tidak dapat dijangkau. Tidak bisa menemukan alamat DNS untuk lawancovid-19.surabaya.go.id

Menanggapi hal tersebut Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara saat dikonfirmasi mengaku bisa diakses. "Barusan saya bisa mbak," kata pria akrab dipanggil Febri, saat dikonfirmasi jatimnet.com, Jumat 20 Maret 2020, pada pukul 13.11 WIB.

BACA JUGA: Risma Minta Swasta dan Instansi Pemerintah Punya Protokol Pencegahan Covid-19 

Namun, jatimnet.com di waktu bersamaan mencoba mengakses, tapi tidak bisa juga. Febri pun mengaku akan menyampaikan hal tersebut ke Diskominfo. “Kami sampaikan ke Pak Fikser (Kadiskominfo),” ucap Febri.

Tak berselang lama, pukul 13.37 WIB Febri menyampaikan bahwa website telah dapat diakses. “Ini kami coba di enam handphone, bisa semua. Pakai Google Chrome,” terangnya.

Sementara, sebelum bisa diakses, Kepala Sub Bagian Humas Pemkot Surabaya Indriatno saat dikonfirmasi sempat mengatakan bahwa masih ada perbaikan dari website tersebut. “Sambil jalan ada perbaikan-perbaikan,” tulis Indri singkat.

Nah, sebagai informasi, untuk dapat memiliki akun di website yang dibuat langsung oleh Pemkot Surabaya ini, pengguna wajib mengisi identitas lengkap terlebih dahulu yang sesuai dengan pemilik akun. Pasalnya, hal tersebut akan berdampak pada fasilitas dan upaya penanganannya.

BACA JUGA: 44 RS di Jatim Sebagai Rujukan Pasien Virus Corona

“Jadi, kami berharap data identitas dan berbagai pertanyaan itu diisi dengan jujur dan benar. Lalu kita juga tidak ingin ini disalahgunakan atau dimainkan,” harap Fikser.
 
Setelah memiliki akun, pengguna akan mendapatkan berbagai macam pelayanan. Tidak hanya  konsultasi, nantinya website ini dapat terhubung dengan google map. Dimana admin web dapat melihat lokasi rumah sakit dan puskesmas terdekat user-nya. Selain itu, pemilik akun juga bisa memantau keberadaan ratusan wastafel yang tersebar di Surabaya untuk memperoleh hand sanitizer.

“Ini akan memudahkan masyarakat dalam memperoleh hand sanitizer. Dimana setiap wastafel selalu ada hand sanitizer. Jadi aksesnya dekat, di posko mana saja kita kumpulkan. Jadi kita memang mendetailkan aplikasi ini supaya bisa benar-benar bisa bermanfaat bagi warga,” terang Fikser.

Bahkan, Fikser juga memastikan bahwa website ini nantinya akan menambah fitur peta sebaran COVID-19. Harapannya, masyarakat bisa waspada dan antisipasi lokasi mana saja yang aman ataupun tidak.

“Semacam di satu wilayah tertentu kita berani taruh apakah itu ODP, PDP, atau bahkan ada indikasi suspect. Tapi kita rahasiakan itu semua, baik nama, alamat dan lainnya,” imbuhnya.