Selama Pandemi, Sampah Medis di Mojokerto Meningkat

Dini

Reporter

Dini

Rabu, 12 Agustus 2020 - 11:00

selama-pandemi-sampah-medis-di-mojokerto-meningkat

BUPATI MOJOKERTO. Bupati Mojokerto, Pungkasiadi di tengah-tengah petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

JATIMNET.COM, Mojokerto - Produksi sampah medis meningkat sejak munculnya pandemi Covid-19 di Kabupaten Mojokerto pada awal Maret 2020. Pemkab meminta 300 petugas kebersihan dan pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk bekerja lebih hati-hati dengan terus memperhatikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Pengelolaan sampah harus baik, terutama di masa pandemi Covid-19. Ini karena sampah medis juga pasti tambah banyak, misalnya dari penggunaan masker medis sekali pakai. Saya minta panjenengan semua kerja dengan hati-hati. Jaga kesehatan dengan menerapkan PHBS dan protokol kesehatan," kata Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Rabu, 12 Agustus 2020.

Ia meminta, agar setiap individu kembali pada kewajiban mempertanggungjawabkan pengelolaan sampah masing-masing, dan tak bertumpu pada pemerintah daerah. Hal tersebut dapat dimulai dari hal-hal sederhana, misalnya membudayakan pemakaian produk ramah lingkungan, memanfaatkan sampah melalui pengomposan, berkreasi dengan sampah yang didaur ulang, serta memaksimalkan peran TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

BACA JUGA: Ecoton Tuduh Pemkab Mojokerto Tak Serius Kendalikan Sampah Popok

"Saat ini Perda Pengelolaan Sampah Kabupaten Mojokerto, sudah masuk tahap pengesahan. Di dalamnya mengatur hak dan kewajiban semua warga untuk melaksanakan pengelolaan sampah. Termasuk retail, fasilitas umum, perkantoran, pabrik, rumah sakit dan lain-lain. Jadi, bukan hanya pemerintah yang dituntut mengolah sampah, semua juga harus peduli," tandas bupati dilanjutkan penyerahan bantuan sembako secara simbolis pada 10 orang petugas kebersihan DLH.

Sebelumnya, Kepala DLH Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin menjelaskan dalam laporan sambutan jika pengolahan sampah di Kabupaten Mojokerto masih sangat perlu ditingkatkan. Ia menilai perlu adanya peningkatan untuk memaksimalkan pengelolaan, mulai dari mencukupi alat-alat sekaligus SDM.

“Kita memang musti concern terhadap pengelolaan sampah. Sebab, sampah yang kita tangani saat ini masih 4-5 persen, masih jauh dari target di 2025. Alhamdulillah, Desember ini TPA Karangdieng akan kita manfaatkan untuk pengelolaan sampah Kabupaten Mojokerto. Untuk mendukung operasional, kami ajukan perlengkapan alat-alat berat dan SDM nya. Bagi teman-teman tenaga harian lepas (THL) DLH, akan kita naikkan juga honornya,” terang Didik.

Baca Juga