Selasa, 17 November 2020 12:20 UTC
FESTIVAL KULINER. Ketua TP PKK Kabupaten Madiun Penta Lianawati Ahmad Dawami (kiri) sedang meninjau salah satu stan festival makanan khas yang digelar di Pendapa Ronggo Djoemeno Pemkab Madiun, Caruban, Selasa, 17 November 2020. Foto: Nd. Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun – Selain nasi pecel, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Madiun ingin membuat ikon baru di bidang kuliner. Penganan yang tengah dikonsep menjadi ciri khas daerah itu menyerupai nasi krawu asal Gresik.
"Tapi, nasinya tidak hanya berbahan beras. Bisa dicampur dengan jagung dan tiwul (makanan berbahan dasar ketela), " kata Ketua TP PKK Kabupaten Madiun Penta Lianawati Ahmad Dawami, Selasa, 17 November 2020.
Konsep itu telah diwujudkan ibu-ibu menjadi beragam olahan. Dalam festival makanan khas yang digelar di Pendapa Ronggo Djoemeno, Selasa pagi, misalnya, ada beberapa rupa. Ada tumpeng mini beras, jagung, dan ketela. Juga, ketiga bahan yang mengandung karbohidrat itu dibakar dengan ditambah jamur.
BACA JUGA: Kuliner Enak Khas Madiun, Bikin Ketagihan
"Sesuai dengan pelatihan yang kami lakukan kepada ibu-ibu di 15 kecamatan. Kreativitasnya luar biasa," ujar Penta.
Nantinya, satu dari sejumlah kreativitas itu akan dijadikan ikon kuliner baru. Adapun kriterianya mengusung potensi agribisnis lokal, mulai dari beras, jagung, ketela, sayuran, dan beberapa bahan pelengkap lain.
Selain makanan, kreativitas ibu-ibu PKK juga dalam bentuk minuman. Bahan alami dari tanaman lokal, seperti kayu secang, daun mint, jahe, dan kunyit tetap diprioritaskan.
BACA JUGA: Pertahankan Ikon Kuliner, Pemkot Madiun Gelar Festival Nasi Pecel
"Kriterianya harus menggunakan bahan-bahan yang memang menjadi potensi lokal," ujar Penta.
Sementara itu, Isnawan, salah satu juri festival makanan khas menyatakan makanan yang dihasilkan tetap harus mempertimbangkan nilai gizi. Selain karbohidrat, unsur lemak, protein, dan zat yang berguna bagi tubuh manusia juga harus terkandung di dalamnya.
"Cara mengolahnya perlu memperhatikan kandungan dari masing-masing bahan, " ucap chef dari Asosiasi Chef Indonesia organisasi Pawitandirogo (Pacitan, Ngawi, Magetan, dan Ponorogo) ini.
