Rabu, 20 February 2019 08:56 UTC
Ilustrasi: Pixabay.com
JATIMNET.COM, Medan - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp 50 triliun untuk mengirim mahasiswa lulusan strata 1 ke universitas-universitas terkemuka di seluruh dunia. Hal itu sebagai upaya pemerintah yang fokus menyiapkan SDM yang mampu berkompetisi secara aktif dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
“Tahun lalu Rp 46 triliun rupiah anggaran Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mengirim lulusan mahasiswa S1 ke luar negeri," katanya di hadapan para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU), di Medan, Senin 18 Februari 2019 lalu.
Puluhan ribu mahasiswa S1 akan dikirim ke universitas top-top di dunia. Untuk tahun ini anggarannya lebih dari 50 triliun rupiah. Menurut Luhut, Indonesia perlu mengejar ketertinggalan dalam adaptasi industri 4.0.
BACA JUGA: Menag Berikan Status Negeri Pada Sekolah dan Kampus Katolik
"Pemerintah juga mempunyai strategi pembangunan berfokus kepada penciptaan daya saing,” ujar Luhut dalam laman Maritim.go.id.
Adapun berbagai strategi yang telah disusun pemerintah dalam menghadapi era Industri 4.0 antara lain, fokus mendorong pengembangan kreativitas, pengurangan materi pengajaran untuk melatih keahlian pada bidang pekerjaan yang bersifat rutin dan monoton, serta pengenalan aplikasi teknologi sejak dini, terutama terkait implementasinya dalam meningkatkan kualitas hidup.
BACA JUGA: Selain SPP Gratis, Khofifah Diminta Perhatikan Sekolah Inklusi
“Upaya yang akan dilakukan pemerintah adalah, terus memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keahlian dalam penguasaan teknologi dan pengembangan keahlian pada industri-industri hospitality seperti pada sektor pariwisata,” kata Luhut.
Ia pun memaparkan apa saja yang yang akan dan telah dilakukan oleh pemerintah, di antaranya kemampuan Indonesia melalui PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang akan memproduksi komponen-komponen berbasis local content dari perusahaan dirgantara raksasa dunia yakni Boeing dan Airbus.
“Indonesia akan beli 2500 pesawat Boeing dan Airbus di 20 tahun ke depan, sepanjang untuk kepentingan bangsa Indonesia kita harus maju terus. Indonesia tidak boleh lagi hanya sebagai pemain kandang, tapi harus menjadi pemain global,” jelasnya.