Logo

Sekdaprov Jatim Sayangkan Masih Ada Saling Lempar Pasien

Reporter:,Editor:

Jumat, 03 July 2020 07:40 UTC

Sekdaprov Jatim Sayangkan Masih Ada Saling Lempar Pasien

Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemprov Jatim menggelar pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tim gugus tugas di tiga wilayah di Surabaya Raya, di Markas Kodam V Brawijaya Surabaya, Kamis 2 Juli 2020 malam.

Dalam rapat yang dipimpin Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Widodo Iryansyah ini, dan Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, dibahas soal percepatan penanganan Covid-19.

Sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo yang meminta secara khusus agar jumlah tambahan pasien segera turun. Dalam sambutannya Heru Tjahjono mengingatkan pentingnya kebersamaan antar daerah untuk mempercepat penanganan Covid-19.

Ia pun menyayangkan masih adanya daerah yang saling lempar pasien. Belum lama ini diketahui ada seorang pasien positif Covid-19 di Surabaya.

BACA JUGA: 2.314 Pasien Covid-19 di Surabaya Sembuh

Namun karena Kartu Tanda Penduduk (KTP) nya berasal dari Nganjuk, maka harus dikembalikan ke daerah kelahirannya. "Lah ini lempar-lemparan kan berdosa," ujar Heru dalam rilis yang diterima Jatimnet.com, Jumat 3 Juli 2029.

Heru berharap kejadian seperti ini tidak lagi terjadi. Karenanya dia berharap semua pemangku kepentingan duduk bersama dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden menurunkan angka pasien positif Covid-19. "Kalaupun tidak turun paling tidak akan ada langkah konkret dari hulu sampai hilir," tegasnya.

Selain itu, Heru juga menekan pentingnya keterbukaan dan perasaan yang sama dalam menurunkan angka penularan Covid-19. "Jadi perlu adanya keterbukaan yang harus dilakukan, seperti yang disampaikan bapak Presiden bahwa kita harus memiliki perasaan yang sama," terangnya.

Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Widodo Iryansyah mengatakan, untuk mewujudkan penurunan angka penularan Covid-19 di Surabaya Raya. Salah satu hal krusial yang harus dilakukan adalah menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan. Karena masih banyak masyarakat yang belum sadar akan ancaman nyata dari Covid-19.

BACA JUGA: Jadi Tren Baru di Jatim, 42 Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19

“Saya sudah mendatangi beberapa rumah, ada yang dalam satu rumah tersebut terdapat lima orang. Tapi, maskernya hanya ada dua, jadi jika ada yang mau keluar rumah, masker tersebut dipakai bergantian. Lalu, kami bagikan lima masker,” kata Widodo.

Dirinya juga menyoroti banyaknya aktivitas bersepeda yang dilakukan masyarakat akhir-akhir ini. Sayangnya setelah melakukan kegiatan ini, justru mereka bergerombol di Taman Bungkul.

“Ketika kami tanya, kenapa bersepeda ramai-ramai malam hari ? Jawabannya karena bosan atau suntuk di rumah, dan ingin jalan-jalan. Jika seperti ini terus, bagaimana bisa turun angka covid-19?" Bebernya.

BACA JUGA: Sebanyak 44 ASN di Jatim Positif Covid-19

Sementara Kapolda Jatim, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran mengusulkan agar dilakukan tindakan tegas kepada masyarakat yang masih mengabaikan protokol kesehatan. Kemudian, menerapkan jam malam di beberapa ruas jalan di wilayah Surabaya Raya.

“Kalau perlu, jam sembilan malam kita tutup saja jalan yang menjadi tempat berkumpul masyarakat, lalu kita semprot disinfektan. Contohnya, mulai Jalan Raya Darmo sampai ke Tunjungan, jika perlu mulai besok kita start bergerak," kata Fadil Imran.

Soal sanksi tegas, Fadil menyebut perlu ada sanksi tegas. Dia mencontohkan di Banyuwangi, "Jika ada tempat yang masih bandel, diberi kartu kuning, jika tetap bandel, dikasih kartu merah atau tutup selamanya,” tandasnya.