Logo

Jadi Tren Baru di Jatim, 42 Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19

Reporter:,Editor:

Selasa, 30 June 2020 00:00 UTC

Jadi Tren Baru di Jatim, 42 Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19

Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Tren ibu hamil terinfeksi virus SARS CoV-2 di Jawa Timur menjadi fenomena. Selama bulan Juni 2020, semua yang melakukan persalinan di rumah sakit milik Pemprov Jatim itu positif Covid-19.

Seperti di RSUD dr Soetomo telah menangani persalinan dengan kondisi Covid-19. Hal itu diakui dan dibenarkan Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi. “Jadi semua yang kita layani bulan Juni itu melahirkan dengan Covid-19," ujar Joni Senin 29 Juni 2020 malam. 

Sementara yang tidak disertai virus SARS CoV-2 di rumah sakit lain. Hingga berita ini diturunkan, setidaknya sudah ada 42 ibu hamil yang positif Covid-19 di RSUD Dr Soetomo. 

Dari jumlah tersebut, 35 sudah melahirkan dengan selamat. Kini, lanjut Joni, tinggal tujuh ibu hamil positif Covid-19 yang dirawat di RSUD dr. Soetomo. “Kalau tidak salah hari ini tinggal 7 (ibu hamil positif Covid-19 yang dirawat di RSUD dr. Soetomo)," ia menerangkan.

BACA JUGA: Ibu Baru Melahirkan di Probolinggo Terkonfirmasi Covid-19 

Melihat banyaknya ibu hamil terinfeksi Covid-19, beberapa upaya terus dilakukan Pemprov Jatim. Salah satunya berkordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Hasilnya, Staf Medis Fungsional (SMF) sepakat menentukan rumah sakit rujukan utama untuk ibu hamil positif Covid-19.

Rumah sakit yang dipilih adalah Tropical Infectious Disease Hospital (RSPTI) milik Universitas Airlangga. "Kita tetapkan bersama RSPTI Unair akan menjadi rujukan utama untuk persalinan dengan Covid-19. Sedang dipersiapkan saat ini," katanya.

Joni berharap RSPTI siap dalam minggu-minggu ini. Sehingga bisa segera digunakan menampung ibu hamil yang terinfeksi Covid-19. "Mudah-mudahan minggu-minggu ini selesai. Karena kalau pasiennaya banyak, apalagi kalau kita sudah overload, pasti tidak maksimal dalam melayani," ia menerangkan.