Jumat, 02 October 2020 03:40 UTC
Ilustrasi Petugas Medis melakukan penanganan terhadap pasien Covid-19. Ilustrator: Gilas Audi
JATIMNET.COM, Mojokerto - Terhitung sejak pandemi Covid - 19 melanda sebanyak 93 tenaga kesehatan di Kabupaten Mojokerto terpapar virus mematikan tersebut. Seperti dokter, perawat, bidan, hingga petugas Tata Usaha (TU).
Tak ayal kasus Covid - 19 yang menyerang puluhan tenaga kesehatan (nakes) terbilang cukup tinggi. Mereka yang terpapar tersebut kebanyakan yang bertugas di fasilitas kesehatan (faskes) di bawah naungan dinas kesehatan (dinkes).
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra mengakui, sebaran kasus virus corona ini memang sudah menyebar dari perkantoran pelayanan masyarakat hingga nakes di sejumlah tempat faskes.
Terakhir, di Kabupaten Mojokerto, jumlah nakes yang terpapar Covid-19 ada 93 orang," katanya saat diwawancarai Jatimnet.com, Jumat, 2 Oktober 2020.
BACA JUGA: Dokter dan Nakes Positif Covid-19, Puskesmas di Mojokerto Lockdown
Nakes yang terpapar di Kabupaten Mojokerto rata-rata di bagian pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Hal inilah yang rentan terlibat tatap muka secara langsung atau kontak erat dengan masyarakat umum dan pasien.
"Ada dokter, perawat, bidan, bagian TU hingga loket di puskesmas atau rumah sakit yang rentan melakukan kotak erat dengan masyarakat umum atau pasien,” ia memaparkan.
Dari sinilah, lanjut dr Langit, kemunculan klaster pada nakes disinyalir memang tertular dari pasien, dan juga keluarga pasien. Seperti yang terjadi di Puskesmas Jatirejo beberapa waktu lalu.
Setidaknya ada 10 nakes dinyatakan positif Covid-19. Dari hasil tracing didapatlah persebaran ini diketahui berawal dari salah satu pasien rawat inap yang ternyata positif Covid-19. Hal itu terungkap, setelah pasien dirujuk ke rumah sakit dan dilanjutkan test swab dimana hasilnya diketahui memang terkonfirmasi positif.
BACA JUGA: Satu Nakes di Mojokerto Positif Covid -19, 24 Karyawan Jalani Karantina
"Jadi, saat ada salah satu keluarga nakes yang positif. Otomatis kita lakukan tracing ke nakes di puskesmas. Ternyata, hasil uji swab nakes itu juga positif," dr Langit menerangkan.
Dari sinilah yang bisa mempengaruhi pelayanan kesehatan. Hanya saja dr Langit memastikan, operasional pelayanan puskesmas saat ini tak ditentukan. Sebab, pelayanan masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan tetap menjadi prioritas, meski penanganannya dialihkan ke faskes terdekat untuk sementara.
"Tetap buka. Tapi, pelayanan dibatasi. Puskesams yang terkonfirmasi, bisa dibantu puskesmas tetangganya," ia menegaskan.
Seperti yang ada di Puskesmas Tawangsari, Kecamatan Trowulan, dan Puskesmas Kutorejo, Kecamatan Kuterejo. Setidaknya dari dua puskesmas itu diketahui 19 nakes terpapar, yakni 13 nakes Puskesmas Tawangsari, dan enam orang nakes di Puskemas Kutorejo.
Ia memastikan, operasional pelayanan kesehatan di dua puskesmas tersebut tetap di buka utamanya rawat jalan dan penanganan gawat darurat. Sedangkan, pasien rawat inap dan persalinan dialihkan ke puskemas terdekat.
"Sistemnya memang saling keterkaitan dan menopang. Karena prinsipnya kita sama-sama bekerja untuk masyarakat. Jangan sampai gara-gara ada nakes terpapar Covid-19, pelayanan berhenti total. Tidak begitu, toh nakes yang swab-nya negatif jauh lebih banyak," ia memungkasi.