Logo

Dokter dan Nakes Positif Covid-19, Puskesmas di Mojokerto Lockdown

Reporter:,Editor:

Selasa, 08 September 2020 07:40 UTC

Dokter dan Nakes Positif Covid-19, Puskesmas di Mojokerto <em>Lockdown</em>

LOCKDOWN. Puskesmas Jatirejo, Kabupaten Mojokerto ditutup sementara waktu atau lockdown. Karena ada dokter dan tenaga kesehatan yang positif Covid-19. Foto: Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Puskesmas Jatirejo, Jalan Basuki Rahmat Nomor 26A, Mrisen, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto di lockdown atau tutup sementara waktu. Pasalnya, ada tujuh orang yakni dari dokter dan tenaga kesehatan yang dinyatakan positif Covid-19.

Puskesmas Jatirejo ditutup terlihat jelas saat beberapa warga yang ingin mendapatkan pelayanan terpaksa harus kembali. Setelah mengetahui puskesmas yang memberikan rawat inap itu ditutup.

Apalagi, sudah ada tulisan atau seperti bentuk informasi "Mohon Maaf UPT Puskesmas Jatirejo Dalam Proses Strelisasi mulai Tanggal 7 September sampai dengan 13 September 2020" rupanya sengaja diletakkan di halaman Puskesmas Jatirejo.

Selembar kertas berwarna putih pun bertuliskan pemindahan pelayanan puskesmas tersebut ke lokasi puskesmas lain, yakni Puskesmas Sooko, Puskesmas Gondang, Puskesmas Puri, dan Puskesmas Dlanggu.

BACA JUGA: Sepuluh Orang Terpapar Covid-19, Puskesmas di Mojokerto Ditutup

Dian (35) salah satu pekerja di warung makan tepat di depan Puskesmas Jatirejo, mengatakan, jika dirinya dan warung-warung sekitar sudah mengetahui jika sejak hari Sabtu, 5 September 2020 lalu puskesmas Jatirejo tak beroperasi.

Bahkan kendaraan ambulans terparkir di garasi sebelah kanan puskesmas. Tak hanya itu, tempat tidur untuk menerima pasien pun tergeletak di depan teras puskesmas.

"Dari sabtu sudah ditutup gak ada yang masuk, satu orang pun gak ada yang disitu. Soalnya tiba-tiba ada strelisasi, katanya orang-orang ada yang banyak kena corona sekitar tujuh orang," katanya pada Jatimnet.com, Selasa, 8 September 2020.

Terkait siapa sajakah yang terpapar Covid-19, dirinya belum mengetahui pasti, sebab informasi yang beredar dikalangan masyarakat sekitar masih sebatas jumlah orang-orang terpapar virus mematikan yang berada di lingkungan puskesmas.

BACA JUGA: Puskesmas di Mojokerto Ditutup, Gugus Tugas Lakukan Tracing 41 Pekerja

"Infonya tujuh orang, info dari warga yang jualan disekitar puskesmas ini. Soalnya pas barengan dengan penutupan jalan Sabtu kemarin jadi warung-warung juga di tutup di daerah sini," paparnya.

Hanya saja sejumlah warga di luar lokasi tersebut justru tak mengetahui jika puskesmas rujukan BPJS nya sedang di lockdown hingga 13 September 2020 nanti. Salah satunya Monica warga Kecamatan Gondang yang memiliki rujukan di Puskesmas Jatirejo mengurungkan niatnya untuk berobat ke Poli Gigi.

Pasalnya Ia dan suaminya tak mengetahui jika puskesmas tersebut sedang di strelisasi dan ditutup sehingga tak ada aktivitas sama sekali bahkan pelayanan kesehatan pun dihentikan sementara waktu.

"Ini tadi rencana mau ke Poli Gigi, mau cabut gigi. Faskes BPJS rujukannya ke sini, cuman tak lihat pelayanan dipindah ke Puskesmas lain. Salah satunya Puskesmas Gondang, ini mau ke sana saja soalnya dekat dengan rumah," imbuhnya.

BACA JUGA: Dua Orang Positif Covid-19, Puskesmas di Mojokerto Sementara Ditutup

Sementara, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rochmat Rokhmawan membenarkan, kalau ada sejumlah dokter dan petugas medis yang bertugas memberikan layanan di Puskesmas Jatirejo tersebut terpapar Covid-19 sejak hasil pemeriksaan PCR SWAB Covid-19 pada Sabtu, 5 Spetember 2020 lalu keluar.

"Awalnya ada tujuh dokter dan paramedis yang dinyatakan positif Covid - 19. Namun  dilakukan tracing ada tambahan tiga orang Nakes sehingga jumlah total ada 10 orang yang dinyatakan positif Covid - 19, dan masih dilakukan pemeriksaan lanjutan," jelasnya.

Ulum menjelaskan, total ada lima puluh orang yang dilakukan swab. Alhasil, tenaga medis yang paling banyak terapapar virus yang menyerang saluran pernapasan ini merupakan nakes di pelayanan IGD dan rawat Inap Puskesmas Jatirejo.

"Karena hal ini menyebabkan masyarakat dan tokoh masyarakat dan stakeholder menjadi khawatir sehingga ada pembatasan terkait pelayanan di Puskesmas Jatirejo untuk sementara waktu ditutup. Sambil lokasi dilakukan 3T, adalah testing (tes spesimen), tracing (penelusuran), dan treatment (perawatan)," paparnya.

BACA JUGA: Satu Perawat Confirmed Covid-19, Puskesmas Sawoo Tetap Buka

PLT Direktur RSUD RA Basuni Gedeg ini menambahkan, mereka yang terpapar sedang melakukan isolasi mandiri atau menempati tempat karantina di Puskesmas Gondang dan RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari.

"Dokter utama juga positif terpapar Covid-19, kalau Kapusnya (Kepala Puskesmas) negatif. Sebagian besar mereka adalah OTG, jadi isolasi menyesuaikan kondisi yang bersangkutan masing-masing," imbuh Ulum.

Alhasil pihaknya harus memindahkan semua jenis pelayanan termasuk rawat inap ke Puskesmas lain, seperti Puskesmas Gondang, Puskesmas Dlanggu, Puskesmas Pacet, dan Puskesmas Puri yang juga memiliki rawat inap. Upaya ini tak lain agar pelayanan terhadap masyarakat tetap terlaksana.

"Semoga cepat dibuka kembali pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatirejo dan terpenting nakes juga kembali sehat dan tetap negatif jangan sampai ada korban," harapnya.

BACA JUGA: Empat Pegawai Puskesmas Positif Covid-19

Saat dikonfirmasi penyebaran Covid-19 di Puskesmas Jatirejo apakah klaster, Ulum menyangkal hal tersebut. Ia lebih menyebut tranmisi lokal saja. Sebab, informasi yang masuk ke pihaknya terkait penyebaran tersebut disebabkan ada pasien yang dirawat di Puskesmas Jatirejo. 

Lalu dirujuk di rumah sakit usai di swab test ternyata hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. Meskipun nakes sudah dalam kondisi siaga sesuai protokol kesehatan namun saat itu terjadi keadaan darurat yang tidak di perkirakan dan tak terhindarilah transmisi lokal tersebut.

"Kemungkinan besar mereka terpapar dari pasien gejala klinis infeksi saluran pernapasan mirip Covid-19 yang dirawat di Puskesmas Jatirejo, sehingga ini sudah menjadi resiko Nakes dalam menjalankan tugasnya," imbuh Ulum.

Sekadar informasi selama pandemi Covid-19 melanda, sudah empat pelayanan kesehatan milik pemerintah Kabupaten Mojokerto yang harus melakukan lokcdown dan strelisasi. Yakni Puskesmas Puri, Puskesmas Trowulan, Puskesmas Kemlagi, dan sekarang Puskesmas Jatirejo.