Puskesmas di Mojokerto Ditutup, Gugus Tugas Lakukan Tracing 41 Pekerja
Pasca Kasus Dua Orang Dipastikan Terpapar Covid-19.

Reporter
DiniRabu, 8 Juli 2020 - 07:40
Editor
Bruriy Susanto
DITUTUP. Kondisi UPT Puskesmas Wates pada Rabu, 8 Juli 2020 pagi, yang ditutup hingga dua minggu ke depan. Foto : Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Pasca dua orang dipastikan terpapar positif Covid-19, Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskesmas Wates Kota Mojokerto ditutup hingga dua pekan ke depan. Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kota Mojokerto melakukan tracing terhadap pekerja di Puskesmas tersebut.
Baik itu tenaga medis maupun non medis di Puskesmas Wates." Seluruh pegawai atau pekerja yang ada di puskesmas kurang lebih 41 orang sudah dilakukan tracing, termasuk yang positif," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, kepada jatimnet.com, Rabu 8 Juli 2020.
Dia mengungkapkan, saat ini dua orang yaang dinyatakan confirm kini menjalani perawatan isolasi di Rusunawa Cinde, Jalan Prajuritkulon, Kota Mojokerto. Proses pelayanan kesehatan pun terganggu, karena sudah seluruh peserta Kesehatan Nasional (KN) dan masyarakat di wilayah kerja UPT di Puskesmas Wates sejak tanggal 6 hingga 11 Juli 2020 ditutup.
BACA JUGA: Dua Orang Positif Covid-19, Puskesmas di Mojokerto Sementara Ditutup
Kendati ditutup, masyarakat pelayanan pun dialihkan di tujuh pukeskmas milik Dinkes Kota Mojokerto, diantaranya Puskesmas Gedongan dan Puskesmas Kedundung. "Pelayanan dilakukan penutupan dalam rangka tracing," katanya.
Terpisah, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari juga tidak menampik, adanya penutupan UPT plat merah milik pemerintah Kota Mojokerto untuk sementara waktu. Sebagai upaya melakukan pencegahan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan lebih lanjut, baik itu di lingkungan puskesmas atau-pun masyarakat yang mendapatkan pelayanan.
"Jadi karena ada yang sudah terpapar, sehingga mayoritas petugas atau SDM nya kan harus dikarantina. Sehingga pelayanan kita tutup untuk beberapa saat, mungkin dua minggu kedepan sampai tenaga medis atau non medis dipastikan aman bisa beraktifitas kembali, sesuai dengan SOP," tegas Ning Ita sapaan akrabnya.