
Reporter
Hari IstiawanSelasa, 30 Juli 2019 - 01:54
Editor
Hari Istiawan
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Jakarta – Sebanyak 5.929 personel gabungan Satuan Tugas (Satgas) Darat berasal dari unsur TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, dan kementerian/lembaga, terus berusaha mengatasi kebakaran hutan dan lahan di lima provinsi.
“Personel gabungan bekerja keras untuk melakukan pemadaman dan pendinginan,” kata Agus Wibowo, Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, dalam rilisnya, Selasa 30 Juli 2019.
Menurutnya, upaya Satgas Darat juga didukung oleh operasi udara di bawah kendali Satgas Udara. Satgas Udara mengerahkan armada helikopter dan fixed wing, yang difungsikan untuk pemadaman, pendinginan, patroli, dan survei.
BACA JUGA: Pasca Kebakaran, Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup
Menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut, helikopter disiagakan di empat provinsi, yaitu Riau 17 helikopter, Sumatera Selatan 3, Kalimantan Barat 6, dan Kalimantan Tengah 7. Helikopter yang ditempatkan di Riau merupakan dukungan dari BNPB 7 unit, KLHK 1, swasta 8, dan TNI 1.
“Total air yang digunakan untuk pemadaman dan pendinginan sejumlah 61.066.300 liter untuk semua wilayah terdampak,” ujarnya.
Selain armada helikopter, satuan tugas udara didukung pesawat untuk operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC). Operasi ini dimaksudkan untuk memicu terjadinya hujan di wilayah-wilayah yang papar terhotspot dengan menebarkan garam di awan potensial.
BACA JUGA: 40 Hektare Hutan Gunung Arjuno Terbakar
Perkembangan per 29 Juli 2019 pukul 16.00 WIB luas lahan terbakar di Riau seluas 27.683,47 hektare. Dampak luas lahan di wilayah Riau terbesar dibandingkan wilayah lain di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Luas lahan terbakar teridentifikasi di wilayah Kalimantan Barat 2.273,97 hektare, Sumatera Selatan 236,49 hektare, Kalimantan Selatan 52,53 hektare, Kalimantan Tengah 27 hektare, dan Jambi 4,18 hektare.