Logo

Satu Pasien Positif Corona Meninggal, 18 Orang Diambil Sampel Darahnya

Reporter:,Editor:

Minggu, 15 March 2020 11:15 UTC

Satu Pasien Positif Corona Meninggal, 18 Orang Diambil Sampel Darahnya

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Magetan - Pasca insiden seorang pria asal Magetan yang meninggal di RSUD dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah pada Rabu 11 Maret 2020, akibat dari terinfeksi virus Corona atau COVID-19. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan terus melakukan monitoring dan pengawasan. Salah satunya, melakukan sampel darah dan nasofaring dari keluarga, dan kerabat pasien, guna dilakukan penelitian. 

“Ada 18 orang yang diambil sampel darahnya. Tujuh di antaranya dari keluarga, seperti orang tua, anak, menantu, cucu, juga beberapa kerabat,” kata Kabid Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Didik Setyo Margono, kepada jatimnet.com, Minggu 15 Maret 2020.

BACA JUGA: Virus Corona, Risma: Perubahan Protokol, Tidak Boleh Salaman

Sampel itu sendiri, kata Didik panggilan akrabnya, sudah dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (BPPK) untuk diteliti. Diharapkan dengan uji laboratorium bisa diketahui tentang positif maupun tidaknya infeksi Covid-19. 

Sebab, dirinya tidak dapat memastikan jadwal berakhirnya penelitian dan pengumuman hasil. Tapi dari belasan orang yang diambil sampel darahnya dipantau lebih intensif. Bahkan di-isolasi selama 14 hari. 

Sedangkan bagi warga di sekitar tempat tinggal almarhum sebelum menetap di Solo diminta untuk aktif mengontrolkan kondisi kesehatannya. “Bagi yang demam, batuk maupun pilek agar periksa kepada petugas yang siap setiap saat,” ujar Didik.

BACA JUGA: Warga Magetan Meninggal Positif Corona

Selain itu, petugas kesehatan juga memantau istri dari almarhum. Sejak Jumat 13 Maret 2020 malam, perempuan yang sebelumnya dirawat di RSUD dr Sayidiman, Magetan dirujuk ke RSUD dr Soedono, Madiun. Pasien ini ditempatkan di ruang isolasi. “Informasi dari sana (RSUD dr Soedono) pagi tadi, kondisinya baik,” ucap Didik.

Sementara, Sjaiful Anwar juru bicara RSUD dr Soedono membenarkan tentang kondisi pasien yang bersangkutan. ”Kondisinya baik-baik saja,” tulis Sjaiful secara singkat melalui pesan WhatsApp.

Seperti diketahui, pria yang meninggal akibat terinfeksi virus Corona ini sempat mengikuti seminar di Bogor sejak 25-28 Februari 2020. Tidak diketahui tema dan lokasi pelaksanaan seminar tersebut. Namun, setelah kembali ke Solo, almarhum dan seorang temannya yang juga mengikuti kegiatan serupa mengeluhkan gejala batuk dan pilek.

BACA JUGA: Menhub Budi Karya Positif Corona, Menteri Kabinet Lain?

Pria yang membuka toko grosir di Pasar Klewer Solo itu sempat dirawat di dua rumah sakit. Kemudian, dirujuk di ruang isolasi dan meninggal di RSUD Moewardi, Solo. Jenazah sudah dikebumikan di Magetan.