Logo

Sarasehan Pencegahan Kekerasan pada Anak, Cak Sumardi Ingin Mojokerto Layak Anak

Undang BKKBN, PPA Polres Mojokerto, Duta Genre, dan Forum Anak Majapahit
Reporter:,Editor:

Minggu, 25 May 2025 13:00 UTC

Sarasehan Pencegahan Kekerasan pada Anak, Cak Sumardi Ingin Mojokerto Layak Anak

Sarasehan upaya pencegahan kekerasan fisik dan seksual pada anak yang digelar Anggota DPRD Jatim Sumardi bersama Unit PPA Polres Mojokerto, Duta Genre, dan Forum Anak Majapahit, Minggu, 25 Mei 2025. Foto: Dini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Anggota DPRD Provinsi Jatim dari Farksi Partai Golkar Sumardi berkomitmen mencegah kekerasan terhadap anak kembali digaungkan di Kabupaten Mojokerto, Minggu, 25 Mei 2025.
 
Salah satunya melalui sarasehan bertajuk “Upaya Pencegahan Fisik dan Seksual Terhadap Anak”. Alhasil, berbagai pemangku kepentingan menyatukan langkah demi menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi anak-anak.

Kegiatan yang digelar di Hotel Aston, Desa Kenanten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto ini menghadirkan berbagai unsur, mulai dari Kepolisian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mojokerto, Duta Genre Kabupaten Mojokerto, Forum Anak Majapahit, dan perwakilan lembaga masyarakat.

Dalam forum tersebut, seluruh peserta menyepakati pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai kunci utama dalam menekan angka kekerasan fisik dan seksual terhadap anak.

BACA: Kulit Bocah SD Melepuh Disiram Kuah Bakso Panas, Tante Ditahan

Sumardi menyoroti tingginya angka kekerasan terhadap anak di Mojokerto sebagai persoalan serius yang memerlukan perhatian bersama.

“Kita ingin Mojokerto menjadi kabupaten layak anak. Kegiatan ini membuka ruang dialog antara anak muda dan aparat, sekaligus memantik semangat mereka untuk menjadi pelopor kegiatan positif,” ujar politikus yang akrab disapa Cak Sumardi atau CS ini.

Cak Sumardi (bersongkok hitam) bersama narasumber, Duta Genre, dan Forum Anak MajapahitMinggu, 25 Mei 2025. Foto: Dini


Ia turut mengapresiasi peran aktif komunitas pemuda, seperti Duta Genre dan Forum Anak Majapahit. Menurutnya, kehadiran mereka penting sebagai penggerak perubahan sosial di tengah masyarakat.

“Anak-anak muda kita luar biasa. Mereka bisa menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kanit PPA Polres Mojokerto Iptu Ahmad Muthoin menekankan bahwa peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam menangani kasus kekerasan terhadap anak, khususnya dalam hal pelaporan.

“Kami siap menindaklanjuti laporan, tapi masih banyak warga yang belum tahu cara melapor,” katanya dalam sesi edukasi yang disampaikan langsung di sarasehan.

Cak Sumardi (tengah) bersama narasumber sarasehan Upaya Pencegahan Kekerasan Fisik dan Seksual pada Anak, Minggu, 25 Mei 2025. Foto: Dini


Ia mengungkapkan bahwa sosialisasi telah rutin dilakukan, termasuk di lingkungan sekolah, namun tantangan terbesar masih terletak pada rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelaporan kasus kekerasan.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Mojokerto Sugeng menambahkan sarasehan ini tidak hanya menjadi ruang dialog, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat luas.

BACA: Kekerasan pada Anak Masih Tinggi, Peran Pemerintah Diminta Lebih Maksimal

“Kami berharap kegiatan ini meningkatkan kesadaran masyarakat dan menekan angka kekerasan terhadap anak secara signifikan,” ujarnya.

Menurut Sugeng, strategi pencegahan kekerasan anak yang efektif perlu dimulai dari peningkatan kapasitas individu dan komunitas dalam mengenali serta merespons tanda-tanda kekerasan sejak dini.

Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah konkret Pemkab Mojokerto dalam mewujudkan predikat Kabupaten Layak Anak. Dengan pendekatan dialogis dan partisipatif, sarasehan ini membuka ruang aman bagi anak-anak untuk menyampaikan aspirasi mereka.

“Kegiatan ini menciptakan ruang aman bagi anak-anak untuk menyuarakan aspirasi mereka serta memperkuat jaringan perlindungan anak di tingkat lokal,” kata Sugeng.