Minggu, 14 February 2021 04:00 UTC
Mazya Alfi Sabrina Aminufa (baju putih) dalam sesi wawancara bersama Crew TV milik pesantren Sukorejo, Situbondo
JATIMNET.COM, Situbondo - Pondok pesantren (Ponpes) tak hanya mendidik santrinya memiliki disiplin ilmu keagamaan saja. Namun, bisa juga mengembangkan dalam bidang lain, salah satunya di bidang sains.
Seperti yang ditorehkan Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo ini mampu mengembangkan disiplin keilmuan sains dan para santrinya sudah mulai berkiprah di tingkat nasional maupun internasional.
Torehan prestasi tersebut diraih Mazya Alfi Sabrina Aminova, siswi kelas X SMA Ibrahimy Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo.
Siswi berusia 15 tahun itu berhasil meraih medali emas Kompetesi Sains Indonesia (KSI) 2021 bidang Bahasa Inggris. Sabrina mengikuti kompetisi secara daring bersama 1.800 lebih siswa tingkat SMA se Indonesia, sepekan yang lalu.
Baca Juga: Melihat Seni Sketsa dan Kaligrafi Santri Ponpes Riyadlus Sholihin Probolinggo
“Saya bersyukur sekali telah melewati perjalanan panjang dan melelahkan ini. Saat persiapan saya sempat sakit dan akhirnya terbayar dengan medali emas ini,” kata Sabrina, sapaan akrab Mazya Alfi Sabrina Aminufa, Minggu, 14 Februari 2021.
Siswi yang mengaku mengidolakan Abraham Lincoln dan Barack Obama mengatakan, bahwa dirinya ikut olimpiade sains sejak masih SMP mewakili santri Pondok Pesantren Sukorejo di berbagai event.
Impiannya meraih medali emas baru tercapai saat duduk di bangku SMA. Yang membanggakan, Sabrina tak hanya meraih medali emas KSI bidang Bahasa Inggris, disaat yang sama ia meraih medali perak ISSO Bahasa Inggris, medali perak ISSO3 bidang Sosiologi serta medali Perunggu BTEC Bahasa Inggris.
“Saya sangat berterima kasih atas support dan do’a pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy beserta ibu Ny. Hj Nur Sari As’adiyah,” ujarnya.
Baca Juga: Pesantren Tangguh, Ponpes Sukorejo di Situbondo Terapkan Protokol Kesehatan
Sabrina, mulai aktif mengikuti kursus bahasa inggris sejak SMP di Pesantren. Anak kedua pasangan suami istri Masykuri Ismail dan Ziyadatul Widad, juga sangat tekun belajar sendiri melalui komunitas bahasa inggris bersama Warga Negara Asing (WNA) dari berbagai Negara.
“Anak saya ini murni produk pesantren mulai TK sampai SMA. Sejak SMP rajin sekali membaca buku dan buku favoritnya yaitu sosiologi dan semuanya berbahasa inggris. Sebagai orang tua saya selalu memberikan support keinginannya termasuk melanjutkan studi ke luar negeri,” ujar Masykuri Ismail.
Masykuri sangat bersyukur mengingat di Pesantren Sukorejo sudah mengembangkan pendidikan nonformal seperti asrama Lembaga Bahasa Asing (LBA). Bahkan pihak pesantren selalu mendorong santrinya tak hanya mengikuti event lomba berbasis ilmu keagamaan melainkan bisa ikut event ilmu sains.
“Waktu kami mengantarkan anak pamit ke Kiai, beliau (Kiai Azaim dan Ning Sari) meminta agar pihak pesantren memfasilitasi santri yang memiliki bakat disiplin ilmu sains. Kiai sangat mensupport santrinya berprestasi di dalam maupun di luar negeri,” terangnya