Logo

Melihat Seni Sketsa dan Kaligrafi Santri Ponpes Riyadlus Sholihin Probolinggo

Laku di Pasaran dan Banjir Pesanan
Reporter:,Editor:

Sabtu, 13 February 2021 11:00 UTC

Melihat Seni Sketsa dan Kaligrafi Santri Ponpes Riyadlus Sholihin Probolinggo

SKETSA WAJAH. Santri Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Kota Probolinggo, sedang membuat sketsa wajah, Sabtu, 13 Februari 2021. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Pondok pesantren tak hanya menjadi tempat belajar ilmu agama bagi kalangan santri. Namun juga bisa menjadi lokasi mengasah kreativitas di berbagai bidang termasuk seni rupa.

Seperti yang ditekuni kalangan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlus Sholihin di Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.

Disamping ditempa ilmu agama, para santri di ponpes setempat juga diajarkan cara membuat karya seni rupa berupa gambar sketsa wajah dan seni kaligrafi.

Beragam sketsa karya santri sudah cukup banyak yang dihasilkan. Mulai sketsa wajah tokoh agama, tokoh nasional, dan kaligrafi yang indah kini menjadi koleksi di ponpes setempat.

BACA JUGA: Ramadan, Pembuat Kaligrafi dari Serbuk Kayu Ramai Pesanan

Salah seorang pengajar seni rupa Ponpes Riyadlus Sholihin, Hafid Ahmad Syarif, mengatakan aktivitas belajar seni rupa bagi santri sudah berjalan sekitar dua tahun terakhir dan biasanya dilakukan selama satu minggu sekali.

KALIGRAFI. Santri Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Kota Probolinggo, sedang membuat karya seni kaligrafi, Sabtu, 13 Februari 2021. Foto: Zulkiflie

Meski dibuat oleh para santri, namun menurutnya, karya sketsa dan kaligrafi yang dihasilkan mampu laku di pasaran.

“Untuk harga, biasanya santri menjualnya sekitar Rp100 ribu hingga Rp1 juta, tergantung tingkat kerumitan dan ukurannya," ujar Hafid, Sabtu, 13 Februari 2021.

Selain dijual lewat pameran seni, Hafid menyebut karya skesta dan kaligrafi para santri juga dijual saat ada jadwal kunjungan wali santri ke pondok pesantren.

BACA JUGA: Kreatif di Tengah Pandemi, Pipa PVC 'Disulap' jadi Kerajinan Bernilai Ekonomi

"Alhamdulillah, saat ini omzetnya bisa mencapai Rp5 jutaan. Karena setiap jadwal kunjungan wali santri, yakni hari Jumat dan Minggu, biasanya wali santri banyak yang pesan," kata Hafid.

Hafid bersyukur minat santri terhadap karya seni rupa cukup tinggi. Itu terlihat dari semakin banyaknya santri yang ingin belajar membuat sketsa dan kaligrafi.

Sementara itu, salah seorang santri, Muhammad Hasan, mengatakan telah menekuni seni pembuatan sketsa setahun terakhir. Dirinya merasa senang lantaran karyanya bisa laku di pasaran.

Menurut Hasan, setiap skesta wajah yang dibuatnya biasanya mampu diselesaikan dalam waktu satu sampai tiga hari, tergantung tingkat kerumitan sketsa wajah yang dipesan.

"Kalau sketsa yang dibuat saya sudah banyak, ya dijual nantinya. Tapi biasanya ada lewat pesanan dahulu," katanya.