Logo

Santri Pondok Pesantren di Kota Probolinggo Ikuti Sekolah Lapang Budidaya Ikan Lele

Reporter:

Rabu, 23 August 2023 12:24 UTC

Santri Pondok Pesantren di Kota Probolinggo Ikuti Sekolah Lapang Budidaya Ikan Lele

Para Santri saat Sekolah Lapang Budidaya Ikan Lele, Foto : Diskominfo

JATIMNET.COM, Probolinggo - Sejumlah santri Pondok Raudlatul Malikiyah, Ponpes Riyadlus Sholihin, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, mengikuti Sekolah Lapang (SL) Budidaya Ikan Lele yang digelar Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP), di areal Ponpes setempat, pada Rabu 23 Agustus 2023 pagi.

SL Budidaya Ikan Lele merupakan salah satu program yang dapat diimplementasikan, untuk memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya ikan lele. Agar dapat mengembangkan semangat kewirausahaan para santri, sekaligus meningkatkan perekonomian di pondok pesantren.

Pelaksana Harian (Plh), Kepala DKPPP, Trillya Yuliana mengatakan, sesuai SK Walikota Probolinggo tentang Penetapan Pondok Pesantren (Ponpes), Penerima SL Budidaya Ikan Lele, diperuntukkan bagi 20 ponpes yang terbagi dalam 4 gelombang. Di mana saat ini telah memasuki gelombang ke 3.

“Dukungan Pemkot Probolinggo pada pesantren itu sendiri, diimplementasikan dengan dikeluarkannya Perwali nomor 75 Tahun 2022 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren,” terangnya.

Menurut Yulia, SL budidaya ikan lele bagi Ponpes adalah salah satu program prioritas Wali Kota, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM pesantren. Juga untuk pengembangan jiwa kewirausahaannya, jika santri, nantinya kembali ke masyarakat.

Sementara pembudidayaan ikan lele yang dilakukan di Ponpes setempat, caranya mengolah limbah hasil budidaya menjadi gumpalan yang kecil sebagai makanan ikan secara alami. Kolam yang dibutuhkan tidak terlalu besar, cukup menggunakan kolam yang terbuat dari terpal berbentuk bulat. Kolam tersebut berdiameter tiga meter, dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.

Pemeliharaan lele dengan sistem ini, menggunakan pakan alami. Di mana limbah budidaya dijadikan pakan alami dengan menambahkan probiotik. Probiotik inilah yang akan mengurai sisa-sisa pakan menjadi flok atau gumpalan-gumpalan berisi mikroorganisme (bakteri, jamur, algae, protozoa, cacing) yang bisa dijadikan pakan alami ikan. Sistem ini memiliki keunggulan, karena bisa pakai lahan yang terbatas dan dengan pakan alami.

Pada kesempatan tersebut, perempuan yang akrab disapa Lia itu, juga menyerahkan bahan praktik yang dibantukan. Seperti beberapa unit kolam terpal, 2.000 ekor bibit ikan lele, 6 sak pakan ikan, 36 probiotik ikan dan bak gradding serta serok.

“Biasanya dari tiga ribu bibit yang kita sebar dengan ukuran segini, potensi yang jadi sekitar delapan puluh sampai sembilan puluh persennya,”pungkasnya.