Rabu, 10 July 2019 12:57 UTC
Seekor rusa. Foto: unsplash
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah kota kuno Jepang, Nara, memperingatkan pengunjung agar tidak memberi makan rusa liar di kota tersebut. Sejumlah rusa ditemukan mati dengan plastik di dalam perutnya.
Plastik dengan jumlah besar ditemukan di dalam perut 14 rusa yang mati sejak Maret, menurut kelompok konservasi satwa setempat.
Kresek dan plastik pembungkus diduga dibuang oleh pengunjung yang memberi makan satwa. Tindakan itu mengabaikan peringatan yang tertulis, baik dalam bahasa Inggris maupun Cina.
Bahwa rusa hanya boleh diberi makan biskuit senbei, yang disediakan di toko setempat dan diberikan tanpa bungkus plastik.
BACA JUGA: Tiket Suroboyo Bus Dijual Online, Pemkot Batasi Penukaran Stiker
Petugas dari Yayasan Perlindungan Rusa Nara menemukan sejumlah kresek dan kantong pembungkus dari plastik, dalam perut rusa yang telah mati, menurut kantor berita Kyodo.
Salah satu rusa telah menelan 4,3 kilogram plastik, tambah lapora itu.
Rusa tertarik dengan bau dari kantong plastik yang dibuang oleh wisatawan. Mereka berkunjung ke Nara untuk melihat kuil dan berinteraksi dengan sekitar 1.300 rusa liar, yang bebas bermain di taman utama kota.
Rie Maruko, anggota kelompok konservasi dan dokter hewan, mengatakan jika rusa mati karena kelaparan setelah plastik di dalam perutnya merusak sistem pencernaanya.
BACA JUGA: Tiket Naik Suroboyo Bus Dijual Rp 100 Ribuan di Online Shop
“Rusa yang mati sangat kurus, dan saya bisa melihat tulangnya,”, mata Maruko kepada Kyodo. “Tolong jangan memberi makan selain biskuit senbei,”.
Rusa Nara, yang dikenal suka menyerang pengunjung yang memberi makan atau mencoba berswa foto itu, dipercaya sebagai sosok suci pembawa pesan, dan ditetapkan sebagai harta nasional sejak 1957.
Petugas setempat mengatakan akan memperketat larangan untuk memberi makan Nara, mengikuti meningkatnya kunjungan wisatawan internasional yang berlipat 10 kali sejak 2012, menjadi 1,09 juta di tahun 2017.