Logo

Sampah Berserakan di Kaki Jembatan Suramadu

Reporter:

Senin, 01 October 2018 00:38 UTC

Sampah Berserakan di Kaki Jembatan Suramadu

Ribuan pelajar memebrsihkan sampah yang berserakan di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Surabaya – Beragam sampah berserakan di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Plastik, Styrofoam, pampers, sepatu, kaos kaki, dan aneka jenis sampah rumah tangga lainnya mudah dijumpai di bibir pantai.

Pemandangan ini membuat Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya menggelar aksi bersih-bersih pantai jembatan Suramadu, Minggu 30 September 2018. Peserta dari berbagai lembaga pendidikan yang adadi Kota Surabaya. Lebih dari 21 ribu orang terlibat, mulai pelajar tingkat sekolah dasar (SD), SMP, SMA, dan berbagai komunitas.

Presiden Tunas Hijau Indonesia Mochamad Zamroni yang menggagas aksi ini berharap, kegiatan ini mendorong masyarakat sekitar untuk peduli terhadap lingkungan dan memberikan energi positif pada pengembangan daerah setempat.

“Lokasi ini dipilih karena bisa diakses oleh semua umur. Mulai anak-anak hingga dewasa,” kata Zamroni.

Menurutnya, jenis sampah yang ada di pantai adalah cerminan dari semua jenis sampah yang dihasilkan masyarakat. Sampah dibuang masyarakat sangat mungkin berakhir di pantai. “Target untuk kegiatan hari ini adalah membersihkan sampah-sampah yang ada di pantai atau sekitarnya yang nantinya akan diangkut dan ditarik ke atas pantai,” ujarnya.

Aneka jenis sampah diangkut oleh para pelajar, mulai dari plastik, kain, streofom dan lainnya. Selanjutnya sampah tersebut akan diambil oleh pihak Tunas Hijau dan dibantu dengan DKRTH Pemkot Surabaya. Pemilihan tiga jenis sampah ini lantaran punya nilai ekonomis tinggi. Sampah-sampah itu dikumpulkan sendiri di karung yang berbeda dengan sampah yang lainnya.

Salah satu peserta,  Mohammad Nazril Irham merasa senang bisa bergabung dengan ribuan pelajar untuk membersihkan sampah di bibir Pantai Kenjeran Surabaya. Ini pengalaman kali kedua bagi siswa kelas 8 SMPN 34 Surabaya.

“Saya menemukan sampah anorganik seperti sepatu, pampers, plastik dan kaos kaki. Semoga dengan adanya bersih-bersih massal ini, dapat meningkatkan jiwa pelajar dan masyarakat dalam menjaga lingkungan, khususnya lingkungan pantai Kota Surabaya,” tutur siswa asal Wiyung Surabaya ini.

Salah satu guru pendamping, Ria Mahmudah, Guru SMPN 34 Surabaya mengapresiasi kegiatan yang digagas Tunas Hijau Indonesia karena bisa mendorong warga untuk menjaga lingkungannya. Aktif dalam kegiatan lingkungan hidup lainnya yang dapat menghijaukan lingkungan sekitarnya.

“Harapannya dalam rangkaian ini masyarakat bisa aktif dalam lingkungan hidup, mau sekadar bersih-bersih atau sampai dengan cara mengurangi sampah plastik,” katanya.

Selain bersih-bersih, para peserta dituntut untuk membawa barang yang bisa digunakan kembali seperti botol minuman dan tempat makan. Ini untuk mendorong pengurangan sampah plastik.