Logo

Dua Tersangka Beri Keterangan Berbeda, Polisi Konfrontir Kasus Pembunuhan Mahasiswi UMM

Reporter:,Editor:

Senin, 22 December 2025 13:45 UTC

Dua Tersangka Beri Keterangan Berbeda, Polisi Konfrontir Kasus Pembunuhan Mahasiswi UMM

Flyer ucapan duka cita dari kampus UMM atas meninggalnya mahasiswi Faradila Amalia Najwa. Dok UMM

JATIMNET.COM, Surabaya — Penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur kembali memeriksa Bripka Agus Sulaeman dan Suyitno (38) terkait kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Faradila Amalia Najwa (21). Pemeriksaan ulang dilakukan karena adanya perbedaan keterangan di antara kedua tersangka.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan, penyidik melakukan konfrontasi lanjutan terhadap kedua tersangka pada Senin sore, 22 Desember 2025 di Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim.

"Jadi hari ini kota konfrontir lagi ya. Karena ada beberapa keterangan dari tersangka kedua tersangka yang berbeda," kata Jumhur.

Ia menegaskan, penyidik juga akan menggelar pra-rekonstruksi pada Selasa besok, 23 Desember 2025. Langkah ini bertujuan untuk memastikan siapa aktor utama dalam pembunuhan tersebut, bagaimana proses eksekusi dilakukan, serta cara para pelaku membuang jasad korban ke sungai.

BACA: Polisi Tersangka Pembunuh Mahasiswi UMM Tertunduk Lesu saat Digelandang ke Polda Jatim

"Jadi harus kita cek lagi dan besok rencana kita melakukan pra rekonstruksi. Kita cek relokasi terkait eksekusinya, cara mereka melakukan, dan ide siapa yang membuang ke sungai tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya, Bripka AS bersama SY tampak tertunduk lesu saat digelandang Tim Jatanras menuju Gedung Ditreskrimum Polda Jatim sekitar pukul 15.55 WIB. Keduanya berjalan perlahan dengan tangan terborgol.

Bripka AS mengenakan kaus tahanan oranye bertuliskan “Dittahti Polda Jatim”, bercelana pendek, dan bersandal jepit. Ia terus menunduk dan enggan menjawab saat awak media menanyakan motif pembunuhan adik iparnya tersebut.

Faradila Amalia Najwa diketahui ditemukan tewas di tepi sungai wilayah Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Kasus ini menyita perhatian publik karena salah satu tersangkanya merupakan anggota kepolisian aktif.jenazah korban ke sungai.