Logo

Rumuskan Smart Branding, Diskominfo Kabupaten Gresik Gelar FGD

Reporter:,Editor:

Kamis, 25 February 2021 08:40 UTC

Rumuskan Smart Branding, Diskominfo Kabupaten Gresik Gelar FGD

Suasana FGD yang digelar Diskominfo Gresik di Hotel Horison Gresik Kota Baru (GKB), Kamis 25 Februari 2021. Foto: Agus

JATIMNET.COM, Gresik - Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Gresik menggelar Focus Group Discussion (FGD) perumusan Smart Branding sebagai tindak lanjut pelaksanaan program smart city, Kamis 25 Februari 2021.

Sasaran dari Smart Branding adalah adanya peningkatan daya saing daerah dengan penataan wajah kota dan pemasaran potensi daerah baik dalam hidup lokal, nasional, maupun internasional.

Nova Ridho Sisprasojo, Dosen Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) menyebut, City Branding merupakan strategi pemasaran suatu kota untuk positioning yang besar dan kuat dalam regional maupun secara global.

"Smart branding memberikan identitas dari kota yang berguna untuk memasarkan segala aktifitas dari kota, terutama potensi pengembangan daerah, antara lain wisata, budaya, produk lokal dan landmark kota," kata Nova di sela mengisi materi.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Tahap Dua Sasar Pegawai ASN Pemkab Gresik

FGD dihadiri peserta potensial pemangku kepentingan seperti akademisi, sektor bisnis, komunitas, pemerintah dan juga media, yang akan menjadi optimalisasi keterlibatan aktif sehingga berdampak nyata bagi pembangunan daerah.

Tiga narasumber dalam FGD yakni dua anggota DPRD Gresik, Komisi III Abdul Hamidi dan Khomsatun dan wakil tokoh masyarakat, Ahmad Nadir merupakan mantan ketua DPRD Gresik, hadir budayawan asal Gresik, Kri Adji AW.

Nadir mengelompok-kan, empat wilayah Kabupaten Gresik, yakni pertanian, nelayan dan petambak, perindustrian, juga wisata seperti kepulauan Bawean, namun banyak fasilitas kurang optimal.

"Mari kita hidupkan potensi diatas sesungguhnya untuk membentuk smart branding yang mengarah ke semua sektor. Semoga ada sinergitas positif antara Pemda, DPRD dan masyarakat," katanya.

Baca Juga: Warga Sembayat Gresik Hentikan Paksa Pipanisasi PDAM, Ini Alasannya

Senada dua legislator yang berjanji akan serius mendorong program Smart City Kabupaten Gresik dengan membuat produk peraturan daerah yang dibutuhkan, dan anggaan yang menjadi alasan klasik tidak berkembangnya inovasi di Gresik.

"Kalau alasan kurang berinovasi sebab minimnya anggaran, kami di DPRD akan mengawal. Sebab ini bentuk komitmen kita semua akan identitas yang berguna untuk memasarkan segala aktifitas Kabupaten Gresik," tukas sekertaris Komisi III DPRD Gresik, Hamidi.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Gresik, Budi Raharjo mengatakan, terselenggaranya FGD ini merupakan gebrakan awal, sebab sejak 2018 lalu pencarian identitas (Smart Brading) belum terealisasi.

Baca Juga: Istri Bupati Gresik Terpilih Ikut Pungut Sampah Plastik

"Dari berbagai gagasan yang terungkap di FGD ini akan kami rumuskan kembali pada forum mendatang, tentu bersama Pak Bupati. Harapan kami akan muncul keyword yang manjadi identitas Kabupaten Gresik," tegas Budi.

Gresik smart city, lanjut Budi merupakan konsep pengelolaan kabupaten berkelanjutan dan berdaya saing, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi serta arah inovasi perbaikan kinerja, efisiensi, dan melibatkan partisipasi masyarakat.

Sebagai catatan, FGD tertuang beberapa ide menjadi acuan sebagai Smart Branding, diantaranya Gresik Halal Lifestyle, Gresik Mutiara Jawa dan Gresik Gapura Jawa, sementara pelaku kesenian meminta agar tidak menghilangkan keagamisan Gresik.