JATIMNET.COM, Surabaya -  Selain sebagai bumbu penyedap masakan tradisional, daun salam juga dapat memberi manfaat bagi kesehatan. Ini karena kandungannya, seperti senyawan niasin, serat, tannin, dan vitamin C yang diduga mampu menurunkan kadar trigliserida serum.

Tidak hanya itu, salah satu manfaat paling populer dari daun salam adalah sebagai obat sakit perut dan membantu mengatasi diare.

Baca Juga : Serundeng Daging Bisa Awet hingga Seminggu, Begini Cara Membuatnya

Melansir artikel yang dimuat di situs mongabay.co.id, daun salam mengandung zat bahan warna, zat samak, dan minyak atsiri yang bersifat antibakteri. Manfaatnya secara tradisional sebagai obat sakit perut.

Laman alodokter menyebutkan bahwa daun salam maupun ekstrak-nya dipercaya dapat mencegah beragam penyakit. Apa saja ?.

1. Mencegah batu ginjal

Berdasarkan sejumlah studi, ekstrak daun salam diyakni mampu mengurangi jumlah urease, enzim yang jika berlebihan dapat menyebabkan beberapa gangguan termasuk meningkatkan risiko batu ginjal.

2. Mencegah kanker payudara

Ekstrak daun salam yang memiliki sifat antioksidan dinilai data membantu menghambat pertumbuhan sel kanker.

3. Menurunkan dan mengelola kadar gula darah

Dengan mengonsumsi ekstrak daun salam secara rutin dinyatakan dapat membantu menurunkan serta mengelola kadar gula darah. Ini dapat membantu penderita diabetes terhindar dari berbagai komplikasi.

Baca Juga : Resep Cumi Hitam Pedas yang Nikmat dan Mudah Dibuat

4. Mengurangi ketombe jika digunakan pada kulit kepala

5. Membantu meredakan nyeri otot dan sendi

6. Berpotensi menurunkan kadar asam urat

7. Membantu mengurangi luka dan peradangan kulit

8. Membantu mengatasi kolesterol tinggi,  terutama menurunkan kadar trigliserida

Untuk mengonsuminya, dapat direbus lalu diminum maupun digunakan airnya. Selain itu, dapat dicampurkan bersama teh hangat. Jika ingin lebih praktis, maka dapat memilih ekstrak daun salam untuk dikonsumsi.

Namun, dari berbagai manfaat daun salam tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut. Sebab, belum didukung oleh bukti yang cukup secara klinis.